Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sudah Dua Kali Terjadi

Siswi SLB Negeri Tanjungpinang Nyaris Jadi Korban Penculikan
Oleh : Habibi
Jum'at | 28-02-2014 | 16:20 WIB
2013-09-16_08.10.45.jpg Honda-Batam
Siswa-siswi SLB Negeri Tanjungpinang saat menggelar upacara Senin pagi. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Siswi tunagrahita SLB Negeri Tanjungpinang nyaris jadi korban penculikan oleh orang tak dikenal pada Kamis (27/2/2014) kemarin. Beruntung, aksi itu gagal dilakukan setelah kepergok oleh salah seorang guru.

Gunawan, guru SLBN Tanjungpinang, yang menggagalkan percobaan penculikan itu, menuturkan, peristiwa itu terjadi setelah pulang sekolah. Saat itu, siswi yang akrab dipanggil Bunga oleh guru-guru tersebut sedang berada di luar pagar karena menunggu orang tuanya yang agak telat menjemput. Berdasarkan informasi, orang tua siswi ini "terjebak" oleh razia polisi.

Tak lama kemudian, siswi kelas 1 yang memang berparas ayu itu didatangi oleh seorang pria yang berpostur tubuh gagah, berkumis tipis dan berkulit agak gelap. Si lelaki yang menggunakan sepeda motor itu memaksa Bunga untuk ikut dengannya. 

"Karena melihat anak itu seperti tidak mau dan asing dengan orang yang memaksanya naik motor, saya cegat. Saya tanya tentang status keluarganya. Bapak siapa? Dia gugup dan tiba-tiba malah kabur," terang Gunawan kepada BATAMTODAY.COM, di SLB Negeri Tanjungpinang, Jalan Kijang Lama. 

Gunawan menjelaskan ciri-ciri pelaku, yakni bertubuh tinggi, mengenakan kaos berwarna merah, dan menggunakan motor bebek. "Tapi maaf saya tidak melihat pelat motor dan kurang tahu jenis motornya apa," ujar Gunawan. 

Gunawan mengaku, siswi itu dari kelas tunagrahita namun sudah bisa menggenal antara orang tua dan orang asing. Sehingga saat diajak untuk naik bersama penculik tersebut Bunga meronta. 

Dia memaparkan, aksi penculikan terhadap siswi di sekolah itu sudah dua kali terjadi. Korban pertama malah sempat dibawa kabur dan tak mampu dikejar oleh guru. Beruntung, warga menemukan bocah tersebut di kawasan Tepi Laut Tanjungpinang.

Gunawan mengakui, sekolah ini butuh tenaga pengamanan. Karena, anak-anak yang bersekolah di situ merupakan anak-anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan anak normal lainnya.

"Beberapa bulan yang lalu sudah sempat dibawa lagi, Mas, sama orang tidak dikenal. Akhirnya jumpa di Tepi Laut. Yah, memang butuh pengamanan ekstralah karena ini bukan sekolah yang biasa," ujar Gunawan.

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengaku terkejut dengan peristiwa percobaan penculikan terhadap siswi SLB Negeri Tanjungpinang. Bahkan, Lis sendiri sudah tahu dengan peristiwa sebelumnya.

"Berarti ini kasus yang kedua. Yang jelas, akan segera kita tindak lanjuti," kata Lis melalui pesan singkat kepada BATAMTODAY.COM

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang AG, sama sekali belum tahu peristiwa penculikan yang dialami siswi SLB tersebut. Bahkan peristiwa yang pertama juga belum diketahui karena pihak sekolah tidak pernah melaporkan.

"Kita akan mengirimkan pengawas ke sekolah tersebut dan akan memberikan pengaman untuk sekolah," katanya. 

Berdasarkan data kasus yang dihimpun, kasus penculikan terhadap siswi SLBN Tanjungpinang itu mengingatkan kepada kasus-kasus penculikan terhadap anak di bawah umur di kawasan Jalan Kijang Lama, beberapa waktu lalu. Bahkan, dalam aksi penculikan itu disertai dengan aksi pencabulan. (*)

Editor: Roelan