Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggota Dewan Pun Tak Tahu Bantuan Try Out untuk SD dan SMP 'Hilang' di APBD
Oleh : Habibi
Jum'at | 21-02-2014 | 08:02 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggota Komisi I DPRD Kota Tanjungpinang, Ismiati, mengaku tidak tahu tentang bantuan pelaksanaan try out untuk jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) yang "hilang" saat pembahasan RAPBD 2014. Menurutnya, itu merupakan pembahasan rutin sehingga tidak dilakukan secara mendalam. 

"Kita kemarin kan memang mendalami yang urgen-urgen saja, seperti pagar untuk SDN 015, terus juga segala macamlah. Karena itu sudah masuk dalam pembahasan rutin dan setiap tahun ada, jadi kami tidak terlalu membahas tentang (bantuan try out) itu. Sepertinya itu urusan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah, red)," kata Ismiati saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Kamis (20/2/2014) kemarin. 

Anggota dewan lainnya, Maskur Tilawahyu, juga mengaku tahu menahu. Melalui pesan singkat, dia hanya menyuruh wartawan untuk menanyakan hal tersebut langsung kepada wali kota. 

"Tanya Wako, bos," tutur Maskur dalam pesan singkatnya.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, yang sebelumnya dikonfirmasi, juga mengaku tak tahu menahu. 

Terkait TAPD, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Syafrial Evi, masih belum berhasil dikonfirmasi.

Sebagaimana diberitakan, Kepala SMP se-Kota Tanjungpinang sepakat tidak akan membayarkan honor transportasi bagi pengawas try out. Pasalnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak mengucurkan bantuan try out yang digelar mulai Senin (24/2/2014) mendatang.

"Memang benar, kami telah sepakat untuk tidak membayarkan honor bagi guru pengawas try out karena anggarannya tak turun," kata Irmalinda, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Tanjungpinang, yang dihubungi Rabu (19/2/2014).

"Kita mau membayarkan honor transportasi itu kalau dananya ada, tapi dana dari sekolah ini tidak ada. Nanti kalau kita memungut dari siswa salah pula. Dana BOS juga tidak diperuntukkan untuk membayar honor pengawas try out. Jadi, kita sepakat tidak akan mebayarkan uang transportasi itu, hanya konsumsi saja yang kita sediakan," imbuh Irmalinda.

Ternyata, lenyapnya bantuan untuk pelaksanaan try out itu bukan hanya pada jenjang SMP saja, melainkan juga pada jenjang SD, atau Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang tak mengucurkan bantuan try out untuk jenjang pendidikan dasar. Sementara, bantuan itu justru mengucur untuk pendidikan menengah, atau SMA dan SMK.

Tidak adanya bantuan pelaksanaan try out untuk jenjang pendidikan dasar itu diakui Kasi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Antoni. Dia berasalan, alokasi bantuan tersebut yang diusulkan dalam RAPBD ternyata "hilang" saat pembahasan di DPRD.

"Memang benar mengenai hal itu (tidak adanya bantuan pelaksanaan try out untuk SD dan SMP). Tapi bukan kita tidak menganggarkan, kita sudah mengusulkan (di RAPBD) namun hilang. Saya tidak tahu penyebabnya kenapa alokasi bantuan itu bisa hilang," terang Antoni, yang dihubungi terpisah.

Antoni sendiri mengaku telah melakukan koordinasi dengan semua kepala SD dan SMP dan memberikan pemahaman terkait tidak adanya anggaran tersebut. Dia hanya meminta jika memang pihak sekolah memiliki dana, diharapkan pihak sekolah dapat menanggung konsumsi dan transportasi guru pengawas.

"Tapi kita tidak memaksakan, ini untuk guru di sekolah yang bisa (membayarkan honor) saja. Akan tetapi ini kan tetap mengajar, namun hanya berbeda sekolah saja (mengawas silang, red). Sama saja kan, hari-hari biasa guru juga menggunakan uang transportasi sendiri? Jadi kita sangat mengharapkan pengertiannya," ujar Antoni. 

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, yang dikonfirmasi, juga tak tahu menahu dengan tidak adanya bantuan pelaksanaan try out untuk jenjang SD dan SMP. 

"Saya belum dengan mengenai hal itu. Nanti akan saya bicarakan dengan dinas pendidikan," kata Lis saat ditemui di kantor wali kota. (*)

Editor: Roelan