Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

2 Tewas dan 100.248 Jiwa Mengungsi Akibat Erupsi Kelud
Oleh : Redaksi
Jum'at | 14-02-2014 | 12:51 WIB
Sutopo_Purwo_Nugroho.jpeg Honda-Batam
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

BATAMTODAY.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dua orang tewas dan 100.248 jiwa diungsikan akibat erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan korban meninggal adalah Sail (60), warga RT 12/04 Dusun Ngutut, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Korban meninggal di bawah meja karena atap rumahnya roboh.

Korban jiwa kedua adalah Pontini (65), warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang karena tertimpa tembok yang roboh. Robohnya rumah atau bangunan karena menahan beban pasir di bagian atap rumah yang konstruksinya kurang kuat.

"Jadi korban meninggal dunia bukan akibat dampak langsung dari erupsi, tetapi karena kecelakaan (musibah) atau dampak lain dari erupsi," kata Sutopo, Jumat (14/2/2014).

Jumlah pengungsi akibat letusan Kelud sejak pukul 06.00 WIB berjumlah 100.248 orang di 172 titik. Pengungsi berasal dari Kabupaten Kediri 66. 319 orang di 205 titik, Blitar 28.970 orang di 63  titik, Tulungagung 1.349 di 11 titik dan Kabupaten Malang 3.610 org di 14 titik

Pada 08.00 WIB sebagian pengungsi sudah meninggalkan pengungsian untuk kembali ke rumah. Di Blitar jumlah pengungsi yang semula 28.970 jiwa, saat ini pengungsi 2.070 jiwa yaitu di Kecamatan Garum (470 jiwa), Kecamatan Gandusari (500 jiwa) dan Kecamatan Nglegok (1.100 jiwa).

"Saat ini masih dilakukan pendataan," kata dia.

"Kebutuhan mendesak adalah masker dan relawan untuk membersihkan abu dan masker di jalan dan perumahan. Selain itu juga mobil tangki air untuk menyemprot jalan," tambahnya.

Sementara itu, kondisi masyarakat di sekitar Gunung Kelud seperti di Blitar, Kediri dan Malang cukup kondusif. Masyarakat telah melakukan aktivitas sehari-hari, kecuali di radius 10 km yang masih harus mengungsi.

"Aktivitas vulkanik Kelud menunjukkan penurunan. Status tetap Awas (level IV) dan radius 10 km harus kosong," kata dia.

Menyikapi adanya informasi akan ada letusan besar diikuti awan panas, banjir lahar dingin dan gempa besar, Sutopo menyatakan itu adalah hoax alias menyesatkan.

"Tidak benar. Jangan ikut-ikutan menyebarluaskan (informasi menyesatkan)," pungkasnya.

Editor: Dodo