Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Resmikan Tujuh Proyek Migas Senilai US $340
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 12-02-2014 | 12:12 WIB
Gubernur Kepri, Direktur Utama Pertamina dan jajaran direksi menekan sirine dimulainya proyek di Pulau Sambu-2.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri, Direktur Utama Pertamina dan jajaran direksi menekan sirine dimulainya proyek di Pulau Sambu. (Foto: Roni Ginting/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Pertamina (Persero) meresmikan tujuh proyek infrastruktur hilir migas di Pulau Sambu, Batam, Rabu (12/2/2014) dengan nilai total US $340 juta. Proyek tersebut diharapkan dapat menyokong Pertamina dalam upaya menjadi pemain utama bisnis niaga migas di tingkat regional menuju visi Asian Energy Champion 2025.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, mengatakan, guna mencapai visi Asian Energy Champion 2025, Pertamina telah memiliki sejumlah strategi yang dicatatkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan, yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja agar dapat berada sejajar dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia.

Salah satu pemicu pertumbuhan perusahaan yang diutamakan adalah penguatan bisnis hilir migas melalui pengembangan infrastruktur suplai dan distribusi.

"Hari ini Pertamina meresmikan proyek-proyek yang diharapkan dapat mendukung pencapaian kinerja dan tugas-tugas Pertamina sebagai Indonesia's National Energy Backbone atau perusahaan yang mampu menjadi tulang punggung penyediaan kebutuhan energi dalam negeri sekaligus untuk memantapkan posisi perusahaan dalam penguasaan bisnis niaga migas baik di level nasional, regional, maupun Internasional," tutur Karen. 

Adapun proyek-proyek yang diresmikan meliputi peningkatan kapasitas TBBM Pulau Sambu hingga mencapai 300.000 KL dengan dermaga berkapasitas LR 100.000 DWT yang dilengkapi dengan fasilitas Terminal Automation System, serta blending untuk produk solar dan MFO berstandar internasional.

Kedua, pengembangan TBBM Tanjunguban dengan tambahan kapasitas tangki timbun sebesar 200.000 KL lengkap dengan Terminal Automation System dan dermaga baru berkapasitas LR 100.000 DWT, serta fasilitas blending migas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk premium atau HOMC 92 dan naphta. Kedua proyek ini akan tuntas pada akhir 2016. 

Ketiga, terminal LPG Panjang, Lampung, dengan kapasitas tangki timbun 5.000 metrik ton yang telah melayani pasokan LPG untukLampung dan sekitarnya sekaligus sebagai buffer stock untuk wilayah Sumatera Selatan dan Bengkulu. 

Keempat, kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) berkapasitas 84.000 cubic metric (setara dengan 50.000 ton LPG) dengan panjang kapal 225,8 meter yang merupakan terbesar di dunia. Kapal VLGC ini merupakan bagian dari rencana penambahan armada milik Pertamina untuk memperkuat jumlah armada kapal milik Pertamina, khususnya tipe LPG carrier untuk meningkatkan efisiensi dan memperlancar distribusi LPG ke seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan posisi tawar Pertamina di antara para ship owners. 

Selanjutnya adalah tiga proyek Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di tiga lokasi bandara internasional, yaitu DPPU Kualanamu, Medan, Sumatera Utara; DPPU Hassanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan; dan DPPU Bandara Internasional Lombok, Mataram, NTB.

"Ketiga proyek pembangunan DPPU tersebut  bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bisnis penjualan avtur Pertamina dalam dunia penerbangan nasional maupun internasional," katanya. (*)

Editor: Roelan