Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Robby tidak Menyangka CO di Bawah Umur
Oleh : Ali
Rabu | 08-12-2010 | 21:04 WIB

Batam, batamtoday -Tersangka kasus pencabulan, Robby Shine, mengaku sama sekali tidak mengira kalau korban adalah anak di bawah umur dan baru berusia 13 tahun. Karena CO berada di tempat hiburan, maka Robby menyangka yang bersangkutan sudah cukup umur.

Demikian disampaikan Jeffri Gill (paman Robby) kepada Ilhamsyah Purba dan Akhiruddin, Ketua dan Sekretaris LSM Komisi Anti Trafficking dan HAM (KAT dan HAM) di Greenland, Batam Center, Batam, Rabu (8/12) malam.

Komisi Anti Trafficking dan HAM (KAT dan HAM) adalah pihak yang dikuasakan orangtua korban CO dalam kasus pencabulan yang menimpa anaknya itu. "Robby sama sekali tidak mengetahui jika CO ini anak di bawah umur," ujar Jefri.

Dalam kasus ini, menurut Jefri, seharusnya yang bertanggungjawab adalah pengurus Parfi Kepri, selaku pihak yang merekrut CO untuk turut dalam penyelenggraan FFI di Batam.

"Parfi Kepri jangan lepas tangan begitu saja dong. Siapa yang merekrut, dia harus bertanggungjawab," kata Jefri agak ngotot didampingi Parulian Situmeang, SH dan Nasib Siahaan, SH, pengacara Robby.

Jefri kemudian mengatakan, dirinya melihat adanya keganjilan-keganjilan dalam kasus ini. Menurut Jefri, keberadaan CO di tempat hiburan malam secara logika sudah dianggap dewasa. "Jika memang masih di bawah umur, kenapa bisa berada di tempat hiburan," ujarnya dengan nada bertanya.

Di lain pihak Akhiruddin mengatakan, pihaknya setuju anak di bawah umur tidak boleh berada di tempat hiburan malam. Dan hasil penelusuran KAT dan HAM di lapangan menemukan bahwa ada pengkondisian yang membuat CO bisa berada di tempat hiburan malam saat itu.

"Mengapa CO bisa ada di tempat hiburan malam? Nah, untuk yang ini sebaiknya ditanyakan kepada pihak Parfi Kepri," ujar Akhiruddin.

Menurut Akhiruddin lagi, sebelum CO dilepas orangtuanya, pihak Parfi Kepri menyatakan akan menjaga baik-baik dan dan bersedia bertanggung jawab jika terjadi sesuatu hal pada diri CO.

"Makanya orang tua CO berani melepaskan pengawasan darinya untuk dibawa Parfi Kepri ke ajang FFI. Namun, Parfi melupakan kepercayaan yang telah diberikan orang tua CO hingga akhirnya CO dibawa ke tempat hiburan malam," pungkas Akhiruddin.