Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Perampokan WN Singapura
Oleh : Hendra Zaimi
Jum'at | 07-02-2014 | 11:15 WIB
rumah_dirampok_blp.jpg Honda-Batam
Rumah Abdul Rahman, warga Singapura yang tinggal di Belakangpadang. Di rumah inilah aksi perampokan itu berlangsung.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim buser Polsek Belakang Padang terus memburu pelaku perampokan warga negara Singapura di Dapur Arang Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Belakangpadang. Diduga pelaku adalah pemain lama yang sering beraksi di daerah pulau sekitaran Belakangpadang.

"Identitas pelaku sudah kami kantongi, anggota masih di lapangan untuk terus melakukan pengejaran," kata Kapolsek Belakang Padang, Heri Adhar, Jumat (7/2/2014) di Mapolresta Barelang.

Disinggung apakah pelaku masih di Batam atau sudah berhasil keluar ke daerah lain, Heri enggan berkomentar banyak karena sedang melakukan penyelidikan. "Kasusnya masih lidik, saya tak bisa memberikan komentar banyak takut pelaku makin jauh nantinya," ujar Heri.

Hingga kini polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini, termasuk saksi korban, padangan  Abdul Rahman (43) dan Meri Lasmini (41). "Kasus perampokan ini atensi kami, secepatnya kami tangkap pelaku dan mengungkap tuntas kasus ini," tutupnnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Negara Asing asal Singapura Abdul Rahman (43) dan Meri Lasmini (41) yang beralamat di Dapurarang Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Belakangpadang dirampok saat tertidur lelap pada Minggu (2/2/2014) kemarin.

Rampok yang diduga lebih dari satu orang leluasa masuk ke rumah Abdul Rahman yang berada di tengah laut, pasangan suami istri itu langsung diikat tangan dan kakinya dengan kabel.

Setelah mengikat WNA tersebut, pelaku langsung mengambil uang tunai Rp1 juta, jam tangan Rolex Oyster Prectmal seharga 7 ribu dollar Singapura, ponsel HTC, Samsung Note 1,Samsung Note 10,1 dan perhiasan berupa mas dengan total kerugian mencapai Rp125 juta.

Setelah para pelaku menggasak barang milik WNA kemudian pelaku langsung meninggalkan korban dalam keadaan terikat.

Diduga pelaku menggunakan boat pancung untuk melakukan perampokan itu, dikarenakan transportasi menuju rumah korban berada di tengah laut hanya alat tersebut.

Menurut Abdul Rahman, saat kejadian dia tidak sadar pelaku perampokan masuk ke dalam rumahnya. Sebelum diikat dengan kabel, pelaku sempat menodongkan parang dan golok.

Editor: Dodo