Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penjagalan Hiu Paus Besar-besaran Ditemukan di Cina Selatan
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-01-2014 | 11:02 WIB
IMG_0294-1-1280x960.jpg Honda-Batam
Foto dari hasil kamera tersembunyi aktivis menunjukkan sirip hiu paus yang dijemur untuk diekspor. (Foto: Wildlife Risk)

BATAMTODAY.COM - Sebuah pabrik yang mengolah sekitar 600 hiu setiap tahunnya telah ditemukan di Cina selatan. Demikian dinyatakan sebuah kelompok konservasi.

Organisasi konservasi itu menyebutnya sebagai penjagalan terbesar atas spesies yang terancam punah di dunia. Kelompok konservasi lingkungan berbasis di Hong Kong, WildLifeRisk, menyatakan, mereka menemukan pabrik penjagalan hiu paus atau cucut geger lintang di kota Pu Qi di provinsi Zhejiang, Cina. Organisasi tersebut telah memantau kegiatannya selama empat tahun.

Hiu paus-hiu paus itu disembelih dan diolah, sebagian besar untuk diambil minyaknya. Minyak hiu biasanya dikonsumsi sebagai suplemen bagi kesehatan.

Rekaman video yang diambil secara diam-diam dan diproduksi oleh organisasi konservasi itu menunjukkan bagaimana para pekerja memotong sirip belakang hiu paus totol dan spesies paus lainnya.

"Bagaimana makhluk-makhluk raksasa yang tak membahayakan ini dapat disembelih pada skala industri besar tersebut benar-benar sulit dipercaya," demikian pernyataan WildLifeRisk yang dikirim kepada AFP.

Ditambah lagi, "Pembantaian ini hanya demi memenuhi gaya hidup manusia yang non-esensial seperti lipstik, krim wajah, suplemen kesehatan dan sup sirip ikan hiu."

Rumah jagal ini juga membunuhi spesies lain dari hiu, termasuk hiu biru dan hiu penjemur. Dari ketiga jenis itu, pabrik tersebut menghasilkan 200 ton minyak hiu per tahun. Pemilik rumah jagal hiu, yang hanya diidentifikasi bernama Li, mengatakan dalam video, bahwa ia perlu "menyelundupkan" kulit hiu paus ke luar negeri.

Di segmen lain dari video itu digambarkan, seorang pria yang diidentifikasi sebagai saudara Li mengatakan, kulit hiu paus diekspor ke negara-negara Eropa seperti Italia dan Perancis, dan dimanfaatkan oleh restoran Cina.

Hiu paus berukuran sekitar 12 meter, tetapi hewan besar ini tidak berbahaya bagi manusia dan hanya memakan hewan laut kecil seperti plankton. Mereka berada dalam "daftar merah" spesies langka yang dilindungi.

Mereka juga terdaftar di Appendix II Konvensi PBB mengenai Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES), dimana ekspor dan impor hewan ini harus dipantau. (*)

Sumber: Deutsche Welle