Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seperempat Polusi Udara di Cina Akibat Produksi Barang Ekspor
Oleh : Redaksi
Selasa | 28-01-2014 | 08:04 WIB

BATAMTODAY.COM - Tingkat polusi di Cina sudah demikian mengkhawatirkan. Namun, parahnya kondisi lingkungan negeri Tirai Bambu itu juga disebabkan oleh kepentingan negara-negara lain di dunia.

Kabut asap yang sering menyelubungi Cina sebagian berasal dari pabrik-pabrik yang memasok sepatu, mainan, elektronik dan barang-barang lainnya ke seluruh pelosok dunia, menurut sebuah kajian baru.

Polusi udara yang berbahaya telah menjadi bagian kehidupan di sebagian besar Cina. Mobil, truk dan pembangkit listrik ikut menyebabkan polusi itu. 

Tetapi ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, menurut periset Steve Davis dari Universitas California yang berbicara kepada VOA lewat Skype.

"Mungkin seperempat dari polusi yang tampak dalam gambar-gambar dari Cina dan orang-orang yang mengenakan masker disebabkan berbagai produk yang mereka hasilkan untuk diekspor ke bagian-bagian dunia lain," kata Davis.

Sebagian besar kegiatan manufaktur dunia telah dipindahkan ke Cina. Dalam jurnal The Proceedings of the National Academy of Sciences, Davis dan rekan-rekannya menemukan bahwa kegiatan produksi barang elektronik, sepatu, mainan dan lainnya mengakibatkan seperempat dari emisi nitrogen oksida penyebab kabut asap dan sepertiga emisi sulfur dioksida yang memicu penyakit asma di Cina.

Sekitar 21 persen emisi itu ternyata berasal dari produksi barang-barang untuk Amerika. Sebagian polusi itu juga ikut terbawa ke Amerika, melintasi Samudera Pasifik dalam volume yang cukup besar untuk mempengaruhi mutu udara di Amerika, kata Davis.

"Mungkin seperempat polusi udara di kawasan Pesisir Barat Amerika berkaitan dengan tidak hanya polusi di Cina tetapi juga polusi akibat barang ekspor dari Cina," tambah Davis.

Kajian itu menunjukkan kedua mitra dagang itu saling bertukar tidak hanya produk dan jasa, menurut periset Renyi Zhang dari Universitas Texas A&M yang juga berbicara lewat Skype.

Renyi memaparkan, kajian ini menyimpulkan bahwa Cina berperan mencemarkan udara di Amerika. Tetapi Amerika juga ikut berperan karena mengalihkan produksi barang ke Cina.

Menurut Davis, hal ini membuat Amerika dan negara-negara lain yang membeli produk-produk buatan Cina ikut bertanggung jawab terhadap udara kotor di Cina. (*)

Sumber: VoA