Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hutan di Kalimantan Dibentuk oleh Manusia Sejak 11.000 Tahun Lalu
Oleh : Redaksi
Senin | 27-01-2014 | 15:06 WIB

BATAMTODAY.COM - Penelitian baru dari Universitas Queen di Belfast menunjukkan bahwa hutan tropis Asia Tenggara telah dibentuk oleh manusia sekitar 11.000 tahun lalu. 

Hutan hujan di Kalimantan, Sumatera, Jawa, Thailand, dan Vietnam yang sebelumnya diperkirakan telah tidak dipengaruhi oleh aktivitas manusia, namun penelitian terbaru dari Palaeoecologis Universitas Queen, Dr Chris Hunt menunjukkan sebaliknya.

Sebuah analisis utama sejarah vegetasi di tiga pulau dan daratan Asia Tenggara itu telah mengungkapkan pola gangguan vegetasi berulang sejak akhir zaman es terakhir sekitar 11.000 tahun yang lalu.

Penelitian ini diterbitkan pada Journal of Archaeological Science. Ini adalah puncak dari hampir 15 tahun kerja lapangan dari Dr Hunt, yang melibatkan pengumpulan sampel serbuk sari di seluruh wilayah, dan kajian utama penelitian paleoekologi yang ada, yang diselesaikan dalam kemitraan dengan Dr Ryan Rabett dari Cambridge University.

Bukti aktivitas manusia di hutan hujan sangat sulit untuk ditemukan dan metode arkeologi tradisional mencari dan menggali situs yang sangat sulit di hutan lebat. Sampel serbuk sari itu ternyata membuka beberapa rahasia sejarah di kawasan itu.

Dr Hunt, yang merupakan Direktur Penelitian Perubahan Lingkungan di Fakultas Geografi, Arkeologi dan Palaeoecology, mengatakan, telah lama diyakini bahwa hutan hujan Timur Jauh adalah hutan yang tidak perawan, karena minimal ada dampak manusia dalam temuan mereka. 

Tapi dampak manusia itu menunjukkan riwayat gangguan terhadap vegetasi. "Meskipun bisa tergoda untuk menyalahkan gangguan ini pada perubahan iklim, itu tidak terjadi karena mereka tidak bertepatan dengan periode yang dikenal perubahan iklim . Sebaliknya , perubahan vegetasi ini telah membawa oleh tindakan orang," ulas Dr Hunt seperti dilansir Science Daily.

"Ada bukti bahwa manusia di dataran tinggi Kelabit di Borneo menggunakan api untuk membersihkan lahan untuk ditanami tanaman pangan. Pollen sampel dari sekitar 6.500 tahun lalu mengandung arang berlimpah, menunjukkan terjadinya kebakaran," terangnya. 

Namun, sementara apalah itu kebakaran alami atau kebakaran yang disengaja yang biasanya akan diikuti oleh gulma tertentu dan pohon-pohon yang tumbuh subur di tanah hangus, kami menemukan bukti bahwa api khusus ini diikuti oleh pertumbuhan tanaman buah-buahan. 

"Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mendiami tanah itu sengaja membersihkan vegetasi hutan itu dan menanam sumber makanan di tempatnya," kata Dr Hunt yakin. (*)

Editor: Roelan