Satu dari Empat Hiu dan Pari Terancam Punah

Satu dari Empat Hiu dan Pari Terancam Punah

Oleh : Redaksi

Jum'at | 24-01-2014 | 14:11 WIB

BATAMTODAY.COM - Satu dari empat spesies hiu dan pari kini terancam punah. Hal ini terungkap dari studi yang diterbitkan secara terbuka di laman eLife.

Kajian tersebut menganalisis ancaman dan status konservasi dari 1.041 spesies yang masuk ke dalam kelas chondrichthyan, atau keluarga ikan-ikanan yang memiliki rangka lunak berupa tulang rawan, termasuk diantaranya hiu, pari, skate dan chimaera. Hasil kajian tersebut menyatakan bahwa kelompok hiu dan pari adalah salah satu yang paling terancam.

Hasil studi yang melibatkan 300 pakar dari 64 negara di dunia ini menyatakan bahwa kelas chondrithyan telah mengalami eksploitasi berlebihan melalui sektor perikanan dan tangkapan-tangkapan yang tidak disengaja. Itu masih ditambah dengan hilangnya habitat, dan perubahan iklim.

Para penulis laporan ini juga melihat bahwa dua wilayah dengan ancaman terbesar adalah kawasan segitiga keragaman hayati di Indo-Pasifik dan Laut Merah. Kawasan Indo-Pasifik bahkan dinilai sebagai kawasan yang memiliki keragaman hayati tertinggi secara biologis dan paling unik di bumi, namun sekaligus yang paling tidak terlindungi oleh peraturan yang kuat.

"Kawasan Indo-Pasifik meliputi Teluk Thailand, Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi adalah wilayah-wilayah utama yang memiliki ancaman terbesar bagi hiu dan pari, di wilayah ini sekitar 76 spesies terancam punah."

Penelitian tersebut menyatakan, tanpa aksi nyata dari otoritas pemerintah di level nasional dan internasional, berbagai spesies di wilayah-wilayah ini akan punah dalam waktu singkat.

Ancaman utama di wilayah ini, terutama adalah finning (pemotongan sirip ikan hiu dan mengembalikan bagian tubuh yang tidak dibutuhkan kembali ke laut) sebagai ancaman utama bagi spesies-spesies hiu, sawfish dan wedgefish. Praktik pemotongan sirip ini disebabkan oleh tingginya permintaan sirip hiu di Cina sebagai bahan utama dalam sup.

"Sirip, secara khusus, adalah salah satu komoditas makanan laut yang paling berharga. Diperkirakan, sirip dari sekitar 26 hingga 73 juta individu yang bernilai 400 hingga 500 juta dolar AS diperjualbelikan setiap tahun," tulis laporan itu.

Ukuran tubuh yang besar dan habitat yang dangkal menjadi salah satu faktor utama keterancaman spesies-spesies ini. Kemungkinan spesies ini terancam meningkat sekitar 1,2 persen setiap ukurannya bertambah 10 cm dari ukuran tubuh maksimum, dan menurun sekitar 10,3 persen jika setiap individu menyelam 50 meter lebih dalam dari batas kedalaman minimum untuk setiap spesies.

Selain perburuan, sekitar 20 spesies hiu dan pari juga terdampak langsung oleh polusi. Kemudian sekitar 22 spesies terdampak akibat rusaknya sistem perairan sungai dan pembuangan akibat bertambahnya wilayah residensi manusia dan pembangunan kawasan-kawasan komersial.

Sementara 12 spesies lainnya mengalami risiko punah akibat konversi mangrove menjadi tambak udang, dan pembangunan waduk dan bangunan lain untuk mengukur dan mengawasi sirkulasi air.

"Namun tak ada satu pun spesies yang terancam scara global, sejauh hasil temuan yang ditemukan. Setidaknya 28 populasi sawfish, skate dan hiu terancam secara lokal atau mengalami kepunahan secara regional," papar laporan tersebut. (*)

Sumber: Mongabay

TERKINI
POPULER

KIP Cinta Tenggelam di Perairan Poyo Kuba Karimun, 1 Pekerja WNA Thailand Hilang

Pengusaha Hai Seng Terbukti Wanprestasi, PT BIS Siapkan Laporan Tindak Pidana

Mendiktisaintek Tekankan Pendalaman Ilmu saat Kuliah di Kampus Top Dunia

Program MBG Kota Batam Mulai 13 Januari, Cakup 213.700 Siswa TK Hingga SMP

5 Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Sepekan

BP Batam Hormati Putusan PN Batam, Imbau Pelayanan Pelabuhan Tetap Terjaga

Speedboat Pengangkut PMI Ilegal dari Malaysia Tenggelam di Jalur Pelayaran Internasional

KPLP Amankan Kapal Ikan Berbendera Vanuatu dengan Kru WN Rusia di Perairan Berakit

Kapolres Bintan Pimpin Sertijab Kapolsek Bintan Utara dan Kasat Binmas

Tokoh Masyarakat Bintan Utara Pertanyakan Kelangkaan Gas 3 Kg

Ungkap Kasus Perdagangan Orang, Polsek Bintan Timur Bekuk 2 Mucikari

6 Penumpang Speedboat Tenggelam di Perairan Internasional Berhasil Diselamatkan, 3 Belum Ditemukan

Jaga Kelestarian Lingkungan, PT Timah Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Pantai Takari Bangka

KLH Minta Pemda Perbaiki Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir

PT Timah Tanam Magrove dan Lepas Bibit Kepiting di Perairan Kundur dan Karimun