Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Kuat Ada Penggelembungan Kuota Solar Subsidi

Saban Hari, Penyelewengan Solar Terjadi di Tiap SPBU Kota Batam
Oleh : Gokli
Sabtu | 18-01-2014 | 14:57 WIB
antri solar genta.jpg Honda-Batam
Antrian kendaraan di SPBU Genta III untuk mendapatkan solar.

BATAMTODAY.COM, Batam - Aktivitas penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi saban hari terjadi dan hampir merata di sejumlah SPBU Kota Batam. Bahkan, aksi penyelewengan solar subsidi oleh mobil pelansir di sejumlah SBPU tak ada henti-hentinya.

Modus yang digunakan para pelansir solar ini pun tak jauh beda dengan masyarakat biasa pengguna solar. Mengikuti antrian panjang, dan melakukan pengisian sama halnya dengan pengguna solar lainnya. Namun, di sela-sela antrian panjang itu, ternyata mobil-mobil pelansir itu melakukan antrian hingga berulang-ulang sampai tanki mobil yang mayoritas sudah dimodifikasi itu terisi dengan penuh.

Kendati aktivitas penyelewengan solar ini masih berjalan. Sampai saat ini masyarakat umum pengguna kendaraan belum ada yang mengaku kesulitan mendapatkan solar dari SPBU, meski harus ikut ngantri. Hal ini menunjukkan pasokan solar dari Pertamina masih posisi aman dan bahkan diduga kuat kuota solar di Batam ada penggelembungan.

Informasi yang diperolah dari Manager Operasional SPBU Ocarina, Dadang Mai Asdinata menyebutkan, per hari pasokan solar yang mereka dapat dari Pertamina rata-rata 16 Kiloliter (KL). Tapi, terkadang juga dalam satu hari masuk hanya 8 KL.

"Rata-rata per hari masuk 16 KL, tapi kadang juga cuman 8 KL. Saya rasa itu cukup menutupi kebutuhan solar di Batam," kata dia, Sabtu (18/1/2014) siang.

Menurutnya, pasokan 16 KL per hari dari Pertamina hampir merata untuk semua SPBU. Seperti diketahui, jumlah SPBU di kota Batam sekitar 34 unit yang tersebut di beberapa tempat.

Disinggung mengenai aktivitas penyelewengan solar, aku Dadang, saat ini mobil-mobil siluman itu nyaris tak kelihatan. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran sidak yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Batam, Rudi beberapa hari belakangan ini.

Dadang juga mengatakan sangat mendukung adanya sidak tersebut. Hanya saja, dia berharap supaya dilakukan setiap hari. Karena jika hanya sesekali, tidak akan menjamin para penlansir solar hilang dari peredaran.

"Sekarang tak ada, sudah sepi. Saya sangat mendukung itu sidak. Maunya dilakukan tiap hari, jangan sesekali aja,"u ngkap dia.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan, selain pasokan solar di SPBU Ocarina juga ada Premium. Dimana, untuk per hari pasokan yang didapat dari Pertamina rata-rata 24 KL.

Akan tetapi, penyelewengan untuk BBM jenis Premium itu tidak separah dengan penyelewengan yang terjadi terhadap BBM solar.

Namun, berbeda dengan SPBU di kawasan Batuaji. Di SPBU Genta III Tembesi Batuaji, puluhan kendaraan yang di dominasi kendaraan milik pelangsir memanjang untuk mendapatkan BBM jenis solar subsidi tersebut.

Sementara empat SPBU yang berada di daerah Batuaji, diyakini mengalami kehabisan BBM jenis solar. Dan kalaupun masih memiliki stok solar, diyakini akan di buka pada malam hari, dengan kendaraan yang masuk hanya kendaraan milik tertentu saja.

Buha Hutasoit salah satu warga Batuaji, yang terpaksa membelokkan mobil miliknya setelah melihat antrian panjang  berharap, pihak pemerintah serius dalam mengatasi para mafia ini. "Sidak Wawako itu dianggap para mafia ini sebagai gertakan saja, terbukti? Coba abang lihat mobil-mobil ini," katanya dengan kesal.

Editor: Dodo