Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lelaki yang Gantung Diri Itu, Memang Nasrul
Oleh : Ali/TN
Sabtu | 07-05-2011 | 13:42 WIB

Batam, batamtoday - Lelaki yang ditemukan tewas gantung diri di kawasan hutan Punggur, Nongsa, Jumat  6 Mei 2011, waktu magrib jelang malam, memang betul adalah Nasrul Bin Darahman (46), warga Perumahan Cendana Blok E 4A, Batam Centre.

Nasrul yang sehari-hari berprofesi sebagai supir taksi, sudah empat hari dicari-cari oleh pihak keluarganya. Mendengar adanya penemuan mayat gantung diri, segera saja pihak keluarga mendatangi Polsek Nongsa dan juga RSOB untuk mengidentifikasi korban gantung diri tersebut.

Benar saja, lelaki itu adalah Nasrul, maka meledaklah tangis keluarga korban, terutama istri Nasrul. Perempuan tengah baya tersebut sangat terpukul, dan dia tidak mengira kalau suaminya akan mengambil jalan pintas dengan cara buntuh diir.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang lelaki ditemukan warga di kawasan hutan Punggur tergantung di sebuah pohon di dalam hutan dengan menggunakan tali,  kemarin malam, dengan kondisi mengenaskan karena mayat lelaki tersebut sudah mulai membusuk.

Pada awalnya warga dan polisi tidak mengetahui jatidiri korban, namun warga mengaitkan lelaki itu dengan sebuah taksi bernopol BP 1168 XU yang sudah terparkir di pinggiran hutan selam 6 hari.

Dan wargapun menduga kalau korban gantung diri itulah Nasrul warga perumahan Cendana, Batam Center, karena pernah suatu hari ada seorang wanita menanyakan keberadaan suaminya yang supir taksi dan bernama Nasrul.
Dan wanita itu pun menunjuk taksi itu sebagai taksi yang disopiri suaminya. Namun warga tidak tahu kemana perginya sang supir tersebut.

Namun akhirnya semua menjadi terang, Nasrul sang supir pergi dan masuk ke dalam hutan untuk menghabisi nyawanya.

Adik korban menduga korban nekat bunuh diri karena terlilit hutang dengan seorang rentenir. Namun adik korban, tidak mengetahui berapa jumlahnya dan juga kepada siapa korban punya hutang.

Korban, kata keluarga, dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang memulai pembicaraan jika tidak dimulai.

"Korban dikenal pendiam dan tertutup, bahkan kepada pihak keluarga sendiri," kata Kanit Reskrim Polsek Nongsa Ipda Supandi menirukan tuturan pihak keluarga korban.

Pihak kepolisian sebenarnya belum dapat memastikan, apakah korban meninggal karena bunuh diri atau karena hal lain, karena belum dilakukan otopsi.

"Memang dugaan kuat korban bunuh diri, tetapi itu kan hanya bisa kita pastikan kalau sudah dilakukan visum lengkap," kata Kapolsek Nongsa Kompol Robertus melalui Kanit Reskrim Ipda Supandi. Namun kata Supandi, keluarga korban meminta agar korban segera dikebumikan karena kondisi jenasah yang sudah membusuk.

"Kami sudah ikhlas, pak, biarlah suami saya lanngsung dikubur, kasihan dia, pak, lihatlah kondisinya," kata istri korban memelas.

Permintaan serupa dimohonkan Ketua IKa Pabasko (Ikatan Keluarga Padang batikkuas Sapulu Koto), Roni, dia memohon pihak kepolisian memahami perasaan keluarga korban.

Akhirnya pihak kepolisian pun mengijinkan penguburan korban tanpa harus dilakukan visum.