Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pindah ke Perkotaan, Guru di Lingga Masih Nikmati Insentif Daerah Terpencil
Oleh : Habibi
Senin | 30-12-2013 | 16:22 WIB
P1200486.JPG Honda-Batam
Bahtiar Badri, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Lingga.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah guru yang telah dipindahtugaskan dari daerah terpencil ke perkotaan di Kabupaten Lingga, masih menikmati insentif dari Provinsi Kepri untuk daerah terpencil. Sementara, guru-guru yang dipindahkan ke daerah terpencil, justru tak menikmati insentif.

"Ada beberapa guru yang kami temukan seperti itu. Karena itu, ini harus menjadi perhatian kita juga pemerintah. Kasihan guru-guru baru yang dipindahkan ke daerah terpencil, sementara yang telah dipindahkan ke daerah perkotaan masih menikmati insentif daerah terpencil yang besarnya dua kali lipat dari insentif untuk daerah perkotaan," ungkap Bahtiar Badri, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Lingga.

Menurutnya, permasalahan tersebut sudah lama terjadi. Karena itu, hal yang harus dilakukan adalah penertiban nota dinas dan melakukan pendataan ulang. 

"Ini merugikan guru yang kelelahan mengajar di kawasan terpencil, sementara guru yang telah senang dan gembira dapat mengajar di kota semakin disenangkan lagi dengan tetap mendapatkan insentif daerah terpencil," kata Bahtiar, yang dihubungi dari Tanjungpinang.

"Mereka dipindahkan dengan nota dinas. Ini menunjukkan bahwa guru itu dimanjakan oleh dinas (pendidikan). Setelah dikeluarkan nota dinas, guru sudah pindah, namun insentif dari pemerintah provinsi dan kabupaten juga dapat," imbuhnya.

Sayangnya, kata Bahtiar, guru yang sudah dipindah ke perkotaan itu diam saja dan tidak melaporkan bahwa dia sudah pindah. "Guru-guru yang menggantikan mereka ini yang menjadi korban. Sudahlah gaji kecil, mengajar di pulau kecil, insentif mereka selama kerja malah diberikan ke orang lain," ujar Bahtiar dengan nada kesal. (*)

Editor: Dodo