Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Airbus Bakal Hapus 5.800 Lapangan Kerja di Eropa
Oleh : Redaksi
Kamis | 12-12-2013 | 09:29 WIB
unduhan.jpg Honda-Batam
Foto: Reuters.

BATAMTODAY.COM - European Aeronautic Defence and Space Company NV (EADS) atau perusahaan penerbangan dan pertahanan Eropa, harus menghapus ribuan lapangan kerja. Terutama bisnis sektor pertahanan dan dirgantara mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, EADS bermaksud menghapus sekitar 5.800 lapangan kerja, demikian disampaikan organisasi serikat pekerja Perancis "Force Ouvriere". 

Menurut serikat pekerja itu, lapangan kerja yang akan dihapus berada di Jerman, Inggris, Perancis dan Spanyol. Langkah itu terutama dilakukan di segmen teknologi pertahanan.

Menurut keterangan EADS, yang di masa depan akan menyandang nama Airbus itu ada sekitar 2.600 lapangan kerja di Jerman yang akan dihapus, sedangkan sebuah pabrik dekat München akan dijual.

Kebanyakan lapangan kerja itu terpaksa ditutup karena segmen pertahanan dan segmen dirgantara akan digabung. Selain itu, sebagian lapangan kerja di kantor administrasi pusat juga dihapus untuk langkah penghematan.


Sektor Pertahanan Menyusut

Isu penyusutan lapangan kerja memang sudah muncul sejak beberapa minggu lalu. "Kami harus meningkatkan daya saing kami di bisnis pertahanan dan dirgantara," kata Direktur EADS, Tom Enders.

Ia mengatakan, manajemen yang baik tidak akan menunggu sampai kendaraan menabrak dinding, tapi harus secara proaktif melakukan kebijakan menginjak pedal rem.

EADS sedang melakukan restrukturisasi dan mulai Januari 2014 muncul hanya dengan tiga segmen, yaitu Airbus (penerbangan), Airbus Helicopters (selama ini bernama Eucopter) dan Airbus Defence and Space. 

Perubahan ini seiring dengan kebijakan EADS untuk menggunakan nama Airbus dalam semua kegiatan bisnisnya. Selama ini, Airbus lebih dikenal sebagai produsen pesawat terbang sipil.


Perusahaan Eropa

EADS/Airbus selama ini melebarkan bisnis dalam produksi pesawat terbang, teknologi militer, satelit dan teknologi dirgantara. Namun bisnis teknologi militer makin lama makin menyusut karena banyak negara yang memperkecil anggaran pertahanannya.

EADS terbentuk tahun 2000 melalui gabungan beberapa industri pertahanan dan dirgantara di Eropa. Antara lain Daimler, Aerospace AG, Aerospatiale Matra dari Perancis dan CASA dari Spanyol.

Saat ini EADS mempekerjakan sekitar 140.000 pegawai di seluruh dunia dengan omset hampir 57 miliar Euro. Tahun lalu, rencana fusi antara EADS dan perusahaan Inggris BAE Systems gagal. Sejak itu EADS berusaha melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan daya saingnya. (*)

Sumber: Deutsche Welle | Reuters | AFP