Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Manchester United Sering Kalah karena Kurang 'Pede'
Oleh : Redaksi
Senin | 09-12-2013 | 10:50 WIB
MU kalah.jpg Honda-Batam
Ekspresi pemain Manchester United usai ditundukkan Newcastle United, pekan lalu. (Foto: bleacherreport)

BATAMTODAY.COM - Gelandang Manchester United, Jonny Evans, mengatakan masalah terbesar yang dihadapi timnya saat ini adalah kurangnya rasa percaya diri alias pede.

Lagi-lagi kalah, kubu Old Trafford dipaksa mengakui keunggulan Newcastle Sabtu (7/12/2013) lalu dan kini berada tujuh poin dari empat klub teratas di Liga Primer serta 12 poin di bawah pemegang ranking tertinggi saat ini, Arsenal.

"Kawan-kawan agak kehilangan rasa percaya diri. Anda bisa bilang begitu dari angka kepemilikan bola dan kreativitas bermain (di lapangan)," kata Evans.

"Para pemain jadi mungkin tak tampil dengan kondisi alami mereka. Itu yang terjadi kalau rasa percaya diri merosot."

Klub penyandang gelar juara bertahan ini tampil terseok-seok di Liga Primer setelah kendali diambil alih oleh David Moyes, yang mulai melatih sejak musim panas lalu setelah Sir Alex Ferguson pensiun.

United sudah kalah dalam lima laga Liga sepanjang musim ini, tiga diantaranya di kandang, dan hanya mampu meraih dua poin dari empat kali laga tandang.

Kekalahan terakhir dari Newcastle terjadi setelah satu-satunya gol dalam pertandingan ini adalah hasil tendangan Yohan Cabaye.

Ini adalah kemenangan Newcastle yang pertama di kandang United setelah tahun 1972.

Hasil buruk ini makin menguatkan tekanan ke kubu Moyes namun sejauh ini ia masih dibela oleh bos Magpies, Alan Pardew, yang mengatakan Moyes akan mampu mengatasi masalah jika ia mendapat dukungan yang sama seperti yang diberikan pada Ferguson saat masih melatih.

Ferguson juga pernah terancam kehilangan posisi di Red Devils sampai akhirnya ia berhasil memenangkan laga saat menghadapi Crystal Palace yang saat itu juga berawak Pardew, pada final Piala FA tahun 1990.

"Saya sangat menghormati David," kata Pardew.

"Tapi saya ingat final Piala FA tahun 1990 saat United akhirnya mencetak gol meski laga tersisa tinggal delapan menit. Mereka bebas dari penjara karena mestinya kami yang menang (waktu itu).

"Mereka tetap berpihak padanya (Ferguson). David mungkin sedang mengalami tahun seperti itu dimana ia sering mengalami masalah tapi ia akan mengatasinya karena ia orang yang kuat."

Salah satu karakteristik Manchester United di bawah era Ferguson adalah adanya tekanan pada klub lawan saat mereka ketinggalan angka, tetapi seperti dituturkan Evans, tekanan ini tak muncul saat laga melawan Newcastle.

"Biasanya kapan saja kami mengejar bola di Old Trafford, terutama di Stretford End, kami membuat tim (lawan) sangat tertekan," kata Evans.

"Namun dengan kurangnya percaya diri dan kreativitas tim kami gagal menciptakannya. Sulit menguasai pertandingan."

"Kami kekurangan ketajaman saat passing dan ceroboh menggocek bola yang akhirnya membuat Newcastle mengontrol permainan."

Moyes sendiri di depan wartawan masih mengatakan kubunya belum kehilangan peluang untuk mempertahankan gelar juara, namun situasi terakhir ini telah mengundang rumor bahwa posisinya kemungkinan akan diganti.

Sumber: BBC