Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siapkan Daya Saing, Pemerintah Akan Dorong Pengembangan IKM di Luar Pulau Jawa
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-12-2013 | 14:40 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah berupaya porsi industri kecil dan menengah (IKM) di luar Pulau Jawa bisa naik sampai 40 persen pada tahun 2014 mendatang. 

"Saat ini, sebagian besar industri kecil dan menengah atau 75 persen masih berkembang di Pulau Jawa, dan sisanya 25 persen berada di luar Pulau Jawa," kata Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubun, pada pembukaan Jakarta IKM Expo V Tahun 2013 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Menurutnya, Indonesia sebagai negara besar dengan penduduk terbanyak di ASEAN merupakan pasar potensial untuk aliran masuk barang, jasa, dan tenaga kerja bagi negara lainnya di ASEAN. Hal tersebut perlu disadari, terutama Indonesia sebagai pasar konsumen terbesar di ASEAN sangat berpotensi untuk dibanjiri barang-barang konsumsi. 

"Membanjirnya barang-barang tersebut memang memiliki nilai positif bagi konsumen akibat semakin banyaknya alternatif pilihan. Namun demikian, nilai tambah akan lebih dirasakan, jika produk-produk Indonesia yang justru dapat 'menginvasi' negara-negara di ASEAN," papar Alex, melalui rilis hari ini.

Apabila hal tersebut terjadi, imbuhnya, produksi domestik akan bertambah, yang berimplikasi positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan investasi dan berdampak akhir terhadap pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan penduduk.

Oleh karena itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal sangat diperlukan. "SDM ini harus dipersiapkan sebagai insan yang berdaya saing regional bahkan global. Implementasi ASEAN - China Free Trade Area (ACFTA) 2010 dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita, di mana ketika penerapan ACFTA banyak pihak yang belum siap akibat lemahnya koordinasi dan upaya perencanaan sebelum diberlakukannya ACFTA," paparnya. 

"Dengan implemetasi MEA yang semakin dekat, sudah saatnya kita berbenah dan mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghadapi persaingan yang akan semakin sengit," tegas Alex. 

Dia menjelaskan, IKM merupakan salah satu kekuatan besar dan terdepan dalam pembangunan ekonomi nasional, karena sektor IKM sangat penting untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. Selain itu, IKM cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi terhadap pasang surutnya permintaan pasar. 

"Dengan demikian, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan IKM dan penciptaan wisausahawan baru untuk meningkatkan daya saing dan mengantisipasi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015," ujar Alex. (*)

Editor: Dodo