Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinilai Gagal Tuntaskan Persoalan Anak, Ada Wacana KPAI Dibubarkan
Oleh : Redaksi
Senin | 02-12-2013 | 19:22 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menilai, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) belum berperan maksimal. Apalagi ada wacana yang berkembang di masyarakat agar KPAI dibubarkan saja karena tidak berhasil menyelesaikan masalah yang terkait dengan anak.

"Ada wacana di masyarakat kenapa DPR tidak membubarkan saja KPAI karena tidak menyelesaikan masalah yang terkait tentang anak. Bagaimana Anda menanggapi hal tersebut?" tanya Soemintarsih Muntoro, anggota Komisi VIII DPR RI, dalam fit and proper test anggota KPAI periode 2013-2016, di ruang rapat Komisi VIII, Senin (2/12/2013).

Anggota Komisi VIII lainnya, Hasrul Azwar, turut menanyakan lambannya respon dari KPAI untuk masalah-masalah tentang anak.

"KPAI tidak begitu gencar dalam mengatasi masalah yang melibatkan anak-anak. Tidak seperti organisasi perlindungan anak lainnya. Sebenarnya kendala apa yang menjadi hambatan KPAI dalam menjalankan tugasnya tersebut?" tanya Hasrul.

Sementqara, anggota Komisi VIII lainnya, Amran, turut menanyakan bentuk penguatan yang akan dilakukan saat berkembang wacana untuk meleburkan KPAI dalam Kemeneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Pencitraan publik oleh KPAI hanya pada saat ada kejadian atau kasus tertentu saja. Seharusnya kan KPAI terus menerus muncul ada atau tidak ada kasus tertentu," cecar Amran.

Menanggapi hal tersebut wakil ketua KPAI, Asrorun Na’im, yang tengah menjalani fit and proper test, mengatakan, ada beberapa hal yang menggangu kelincahan KPAI dalam bergerak. Salah satunya mengenai basis kewenangan KPAI yang berada pada level pengawasan dan bukan eksekutor. 

Sehingga saat ekspektasi tinggi namun KPAI justru mentok pada kewenangannya yang tidak boleh mengeksekusi atau bertindak.

Selain itu, dukungan anggaran juga menjadi salah satu sebab belum maksimalnya KPAI. Namun hal tersebut tidak menjadi alasan dirinya dan seluruh anggota KPAI untuk menurunkan kinerjanya.

"Berbicara tentang pemberitaan media terhadap kinerja KPAI, dari hasil googling dilihat kecenderungan yang fluktuatif. Pada tahun 2009 pemberitaan tentang KPAI cukup tinggi, dan menurun pada 2010, namun terus meningkat pada tahun 2011 dan 2012 ketika KPAI menghadirkan kasus AAL, anak yang dituduh mencuri sandal jepit di tempat kos salah satu oknum TNI di Palu. Di sini pemberitaan media massa dan kepercayaan publik terhadap KPAI meningkat," papar Na’im. (*)

Editor: Dodo