Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setiap Pulau Berpenghuni di Anambas Harus Punya TPA
Oleh :
Jum'at | 29-11-2013 | 18:58 WIB
IMG_0770.JPG Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Palmatak - Peneliti Bidang Manajemen dan Bisnis, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dr Herie Saksono, mengatakan setiap pulau yang berpenghuni di Kabupaten Kepulauan Anambas harus memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

"Untuk menjaga kebersihan lingkungan sesuai dengan ekonomi biru yang telah kita paparkan kepada pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, setiap pulau yang berpenghuni harus memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sampah," kata Herie kepada wartawan, Jumat (29/11/2013) di bandara Palmatak.

Herie menambahkan, jadi masyarakat bisa membuang sampah pada tempat yang yang telah disediakan oleh pemerintah daerah. Secara tidak langsung pemda Anambas memiliki tugas untuk membuat tempat pembuangan sementara(TPS) setiap pulau yang berpenghuni. 

Dari TPS tersebut nantinya akan dibuang ketempat pembuangan akhir yang akan dikelola kembali agar menjadi ramah lingkungan dan tidak mengotori laut.

Menurut Herie, untuk mengelola sampah menjadi ramah lingkungan memang tidak mudah. Selain pengelolaan persampahan yang baik dan benar, tentunya harus memiliki program untuk membangun pengelolaan sampah. 

Jika ini terlaksana maka sampah yang dihasilkan oleh masyarakat bisa menjadi ramah lingkungan, bahkan sampah yang diolah bisa menjadi memiliki nilai ekonomis yang dapat membantu perekonomian masyarakat.

"Memang mengelola sampah itu tidak mudah, bahkan membutuhkan biaya yang besar. Namun kita tidak bisa tinggal diam harus mencari solusi agar sampah yang dihasilkan masyarakat tidak menjadi limbah yang mengotori lautan namun harus bisa mencari solusi agar memiliki nilai ekonomi. Jika dikelola dengan benar maka sampah bisa menjadi peningkatan ekonomi bagi masyarakat setempat," jelasnya.

Sampah yang memiliki nilai ekonomis bisa diolah hingga menjadi pendapatan bagi masyarakat. Herie mencontohkan jika botol kemasan bisa diolah lagi menjadi serpihan plastik, maka akan bisa dibentuk lagi menjadi botol untuk keperluan lainnya. (*)

Editor: Dodo