Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tidur Memperkuat Sambungan di Otak Anak
Oleh : Redaksi
Senin | 25-11-2013 | 09:34 WIB

BATAMTODAY.COM, Colorado - Sebuah penelitian terbaru dari University of Colorado Boulder mengungkapkan, pada saat anak-anak tidur, hubungan antara belahan otak kiri dan belahan kanan saling memperkuat, yang dapat membantu fungsi otak dewasa.

Tim peneliti yang dipimpin Salome Kurth, seorang peneliti postdoctoral, dan Monique LeBourgeois, asisten profesor fisiologi integratif, menggunakan electroencephalograms (EEG) untuk mengukur aktivitas otak dari delapan anak-anak berusia 2 - 5 tahun yang tertidur, selama beberapa kali.

"Menariknya, selama tidur malam, koneksi melemah dalam belahan namun menguat antara belahan otak," kata Kurth yang dilansir Medical News Today.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa otak berubah drastis pada anak usia dini: koneksi baru terbentuk, yang lain akan dihapus dan lapisan lemak yang disebut "myelin" terbentuk di sekitar serat saraf di otak. Pertumbuhan myelin ini akan memperkuat koneksi dengan mempercepat transfer informasi.

Pematangan serabut saraf menyebabkan peningkatan keterampilan seperti bahasa, perhatian dan kontrol impuls. Namun masih belum jelas apa peran tidur dalam perkembangan koneksi otak tersebut.

Dalam studi baru yang dimuat dalam jurnal online Brain Sciences, para peneliti mengamati perbedaan aktivitas otak selama tidur pada anak-anak yang beranjak dewasa dan perbedaan aktivitas otak setiap anak selama tidur malam. 

Mereka menemukan bahwa koneksi di otak umumnya menjadi lebih kuat saat tidur seiring bertambahnya usia anak. Mereka juga menemukan bahwa kekuatan hubungan antara belahan otak kiri dan kanan meningkat sebanyak 20 persen selama tidur malam.

"Ada indikasi kuat bahwa tidur dan pematangan otak sangat erat kaitannya, tetapi pada saat ini, tidak diketahui bagaimana tidur menyebabkan perubahan dalam struktur otak," terang Kurth.

Penelitian selanjutnya akan ditujukan untuk menentukan bagaimana gangguan tidur selama masa kanak-kanak dapat mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku.

"Saya percaya, kurang tidur di masa kecil dapat mempengaruhi pematangan otak yang berhubungan dengan munculnya gangguan perkembangan atau suasana hati," kata Kurth. (*)

Editor: Dodo