Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Partai Nasionalis Baru Bakal Ikut Pemilu 2014
Oleh : Redaksi/TN
Senin | 02-05-2011 | 16:52 WIB
massa pemilu.jpg Honda-Batam

Massa rakyat akar rumput pada tahun 2014 kembali akan mengikuti pemilu, tampak massa rakyat saat mendengarkan deklarasi sebuah partai politik, beberapa waktu. (Foto: Ist).

Batam, batamtoday - Tiga partai berbasis ideologi nasionalis yaitu Partai Nasional Demokrat (PND), Partai Nasional Republik (PNR), dan Partai Persatuan Nasional (PPN), akan turut meramaikan Pemilu tahun 2014 mendatang. Ketiganya telah mendaftar di Kantor Kementerian Hukum dan HAM beberapa waktu lalu.

Namun demikian, belum dapat dipastikan, apakah ketiga partai nasionalis tersebut akan lolos verifikasi.

Direktur Tata Negara Kemenkumham, Asyari Syihabuddin, mengatakan partai yang sudah mendaftar harus melengkapi persyaratan verifikasi, memasukan nama dan alamat pengurus dan kepengurusanya di Provinsi dan kabupaten/kota. Dan selanjutnya akan dilakukan verifikasi.

"Mereka harus mengikuti tahap verifikasi parpol pada Agustus 2011," katanya.

Proses verifikasi peserta Pemilu 2014 akan digelar dua hari setelah tenggat tanggal tersebut, kata Asyari.

Sesuai UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, partai harus memiliki 75% kepengurusan di kabupaten/kota dalam provinsi dan 50% kepengurusan tingkat kecamatan dalam kabupaten/kota. Agar bisa berlaga dalam pemilu nanti, tiga partai baru itu harus memenuhi syarat tadi.

Partai Nasional Demokrat (PND), digadang-gadang akan mudah melewati proses verifikasi, jika memang PND adalah sama dan sebangun dengan Ormas Nasdional demokrat (Nasdem) yang digagas pasangan Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.

PND didaftarkan kader Nasdem, Patrice Rio Capella dan Ahmad Rofiq. Keduanya, dalam struktur kepengurusan DPP Nasdem adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen).

Rio Capella adalah mantan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Bengkulu dan pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu periode 2004-2009. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, itu sempat pula memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia Bengkulu 1997-2000 dan Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Bengkulu periode 2002-2004.

Meski tidak menolak kehadiran PND, namun Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, menyatakan Nasdem tetap dalam orbit politiknya yaitu sebagai Ormas. Bos Media Group ini mengakui, tekanan dari dalam agar Nasdem bertransformasi menjadi Parpol, sangat kencang, namun dia tetap menyatakan Nasdem sebagai Ormas.

"Nasdem tetap dalam orbit politiknya yaitu sebagai Ormas," tegas Paloh beberapa waktu lalu, sesaat PND didaftarkan. Dalam kepengursan PND, nama Surya Paloh dan Sri Sultan tidak tercantum.

Kesamaan Nasdem dan PND hampir tidak bisa dipungkir, mulai dari logo, dan juga para pendirinya. Apalagi pendirian PND, menurut Sekjen Nasdem, mendapat restu dari Surya Paloh.

Kemungkinan besar, simetrikal PND dan Nasdem akan tergambar dalam waktu dekat ketika tahap verifikasi dilakukan.

Partai Persatuan nasional (PPN) juga mempunyai kans kuat dapat lolos verifikasi, karena PPN merupakan gabungan partai-parati gurem. Ada 10 partai yang tergabung dalam PPN.

Kesepuluh partai tersebut adalah, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Persatuan Daerah, Partai Matahari Bangsa, Partai Patriot, Partai Pelopor, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Partai Islam Sejahtera, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, dan Partai Pemuda Indonesia.

"Para tokoh partai tersebut sepakat membentuk PPN, tetapi bukan melebur ke dalam PPN. Masing-masing partai tetap eksis," kata Roy B.B. Janis, salah seorang pengagas PPN dan juga Ketua Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).

Kata Roy, meskipun kesepuluh partai tersebut tidak memiliki wakil di DPR, namun cukup berjaya di daerah.

"Kami memiliki anggota DPRD lebih dari 1.000 anggota," ungkap Roy mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.

Jadi, dengan bergabungnya kesepuluh partai tersebut, bagi PPN tidak ada masalah dalam soal kepengurusan, karena kepengurusan sudah ada baik di Provinsi, Kabupaten/Kota, bahkan Kecamatan dan tingkat Kelurahan/Desa.

Roy optimis PPN akan lolos verifikasi, karena hasil pemilu pada tahun 2009 partai-partai pembentuk PPN telah mengantongi 4,42% dan optimistis lolos electoral threshold yang ditetapkan sebesar 3 persen.

"Kami optimis akan lolos, dan dapat melampaui ambang batas tiga persen, Tapi kami tetap harus kerja keras," kata Roy.

Berbeda dengan PND dan PPN, mungkin kesiapan Partai Nasional Republik (PNR) agak diragukan, mengingat baru Jumat pekan lalu, PNR menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) pertama di Jakarta.

"Kita sedang mengumpulkan calon pengurus dari 33 provinsi. Dan mereka semua menyatakan siap mendukung," ujar Edy Waluyo, salah seorang pendirian PNR.

PNR, kata Edy, menyatakan bahwa Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto ikut membidani lahirnya Partai Nasrep. Namun dia belum tahu, di dalam kepengurusan PNR nantinya Tommy akan duduk sebagai apa.

"Bisa saja sebagai Ketua Umum dan bisa juga sebagai ketua Dewan Pembina. Hal ini masih kita diskusikan," jelas Edy.

PNR, nampaknya akan menjual sosok almarhum pak Harto, mantan Presiden Indonesia penguasa Orde Baru. Menurutnya, masyarakat bawah rindu dengan masa-masa pemerintahan pak Harto. Rakyat jika ditanya, selalu mengatakan lebih enak hidup pada masa Pak harto, ketimbang di era reformasi sekarang ini, jelas Edy.

Namun tidak mau dibilang tidak siap, pendiri PNR lainya, Yus Usman Kusumaningrat, mengatakan PNR digagas dan didirikan para tokoh Partai secara  perorangan.

"Kurang lebih ada 16 partai yang bergabung di PNR, namun mengatasnamakan perorangan," katanya.

Pendirian PNR dilakukan karena, kata Yus Usman, masyarakat tidak percaya lagi kepada partai-partai yang ada di parlemen karena kebanyakan hanya mempertontonkan egoisme kelompok dan mengabaikan kepentingan rakyat, ujarnya.