Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Tenggelamnya Dua Kapal Sembako

Pol Air: Muatan Kapal Lebihi Kapasitas
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 02-05-2011 | 16:51 WIB
tenggelam.JPG Honda-Batam

PKP Developer

Berserakan - KLM Koto Jaya dan KLM Pelita Indah yang tenggelam di Pelabuhan Macobar, tampak ABK kapal mencoba menyelamatkan barang yang terapung di laut (Foto: Istimewa)

Batam, batamtoday - Selain faktor alam (Angin ribut) yang menenggelamkan dua kapal pengangkut sembako dan barang kelontong KLM Koto Jaya dan KLM Pelita Indah, Senin, 2 Mei 2011 sekitar pukul 04.00 WIB. Satuan Polisi Perairan (Pol Air) Polresta Barelang juga menyatakan muatan kapal yang melebihi kapasitas adalah faktor lain yang menyebabkan kedua kapal tenggelam.

"Kapasitas muatan yang melebihi kapasitas menjadi penyebab lain tenggelamnya kedua kapal tersebut," kata Kasat Pol Air Polresta Barelang, Kompol Teguh Wibowo melalui Kanit Gakumdu, Iptu Suranto kepada wartawan.

Suranto menambahkan, muatan kedua kapal yang melebihi kapasitas hingga melebihi anjungan kapal salah satu faktor lainnya. hal itu bisa tampak dari barang muatan yang terlihat di lokasi kejadian.

Hantaman angin ribut yang terjadi di pelabuhan Macobar sekitar pukul 03.00 WIB membuat kedua kapal yang bergandengan ini oleng akibat terpaan gelombang, suasana semakin berat ketika air mulai masuk ke dalam kapal.

Menurut keterangan yang didapat, setelah air masuk ke dalam kedua kapal, masing-masing nakhoda mencoba menghidupkan mesin untuk mencoba menghindari gelombang namun mesin kapal KLM Koto Jaya tidak bisa dinyalakan dan membuat kapal itu tenggelam dan menyeret KLM Pelita Indah yang bergandeng selama bersamaan.

"Mesin KLM Koto Indah tidak bisa dinyalakan dan akhirnya kapal tersebut tenggelam dan menyeret serta KLM Pelita Indah," terangnya.

Tidak Sempat Membuang Air

Nakhoda KLM Koto Jaya, Rahmad tidak bisa menghidupkan mesin kapal sehingga anak buah kapal (ABK) tidak bisa membuang air yang masuk ke lambung kapal dan akhirnya membuat kapal tenggelam.

"Mesin tiba-tiba tidak bisa dinyalakan, mungkin karena masuk air laut sehingga air yang masuk ke dalam kapal tidak bisa dibuang," kata Rahmad kepada wartawan di Pos Syahbandar Pelabuhan Macobar.

Saat akan tenggelam, ABK Kapal KLM Pelita Indah mencoba memotong tali yang mengikat di KLM Koto Indah namun tidak berhasil sehingga kedua kapal akhirnya tenggelam.

"Masing-masing ABK kapal mencoba memotong tali namun  tidak berhasil dan kedua kapal akhirnya tenggelam," terangnya.

KLM Koto Jaya sendiri sudah sekitar satu minggu sandar di Pelabuhan Macobar, Batu Ampar. kapal yang memuat sembako dan barang kelontong ini sudah selesai memuat barang dan akan segera berangkat ke Pekanbaru. Namun karena dokumen dan surat izin berlayar yang belum selesai kapal tersebut belum bisa diberangkatkan dan akhirnya tenggelam.

Akibat musibah ini kedua kapal mengalami kerusakan serta barang-barang yang diangkutnya banyak terendam air. Kedua nahkoda telah dimintai keterangan dan muatan kapal telah diamankan dalam proses evakuasi.

"Saat ini pihak Pol Air sedang melakukan evakuasi pengangkatan kedua kapal dengan melibatkan tim yang terlibat, sehingga tidak menggangu arus pelayaran di pelabuhan Macobar," pungkas Sunarto.