Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perilaku Masyarakat Pengaruhi Inflasi
Oleh : C. Anwar
Selasa | 19-11-2013 | 14:06 WIB
Rizanna_Noor.jpg Honda-Batam
Analis Senior Divisi Relasi Internal dan Publikasi Departemen Perencanaan Strategis dan Humas Bank Indonesia Pusat, Rizana Noor.

BATAMTODAY.COM, Tanah Karo - Analis Senior Divisi Relasi Internal dan Publikasi Departemen Perencanaan Strategis dan Humas Bank Indonesia Pusat, Rizana Noor, mengatakan, sebagian besar inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat.

"Inflasi ini sebagian besar dipengaruhi perilaku masyarakat. Bukan hitung-hitungan matematika," katanya kepada BATAMTODAY.COM, di sela-sela pelatihan kehumasan wartawan ekonomi & bisnis di Taman Simalem Resort, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, akhir pekan lalu.

Dia mencontohkan, jika harga cabe naik maka jumlah pembeli akan turun. Tapi, jika masyarakat bisa tidak membeli cabe yang harganya sedang naik, selama tiga hari saja, pasti harga cabe akan turun.

Dia kembali mencotohkan pada saat Ramadhan dan Lebaran. Jika tingkat konsumsi masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran sama dengan bulan-bulan biasa, harga barang kebutuhan tak akan mengalami kenaikan.

Sementara, upaya yang dilakukan Bank Indonesia adalah menghentikan eksploitasi inflasi di tengah masyarakat dengan cara menjaga kestabilan moneter.

Menurut Rizanna, adanya kesenjangan (disparitas) antara orang kaya dan miskin juga menyebabkan  inflasi. "Inflasi makin tinggi maka ketimpangan makin tinggi. Transaksi orang miskin itu selalu tunai, sedangkan orang kaya sering memanfaatkan fasilitas perbankan," ujarnya. (*)

Editor: Dodo