Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Salah Pilih Kredit Mobil! Ada Leasing, Bank, atau Sistem Balon
Oleh : Redaksi
Sabtu | 16-11-2013 | 09:59 WIB
rental-mobil.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Sekarang ini, orang membeli mobil baru dengan membayar kontan (cash) bisa terhitung dengan jari. Kebalikannya, justru transaksi dilakukan dengan cara kredit atau melalui bank atau leasing. Apalagi, banyak program menggiurkan ditawarkan, mulai dari bungan ringan, hadiah, sampai waktu cicilan yang panjang.

Namun, jika tidak hati-hati, calon pembeli mobil bisa terjebak. Lebih repot lagi, kredit bermasalah, mobil malah tak bisa dipakai. Makanya, untuk menentukan sistim kredit, sebaiknya dipikirkan secara matang-matang agar tidak menimbulkan kesulitan di kemudian hari.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kredit mobil, seperti dikutip dari Otomotifnet.com, Sabtu (16/11/2013).

Leasing atau bank
"Kedua lembaga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang jelas, pilih yang sudah terpercaya," ujar Deputy Director BCA Finance Punto Nugroho. Kelebihan melalui bank, katanya, bunga lebih rendah, tapi proses agak rumit karena data dan prosedur yang dibutuhkan harus lengkap. Pangaju kredit harus mengurus sendiri segala persyaratan. Lalu, ada survei rumah dan difoto sebagai bukti.

Sedang kedua via leasing. Keungtungan prosedur lebih mudah, begitu juga dengan persyaratannya. "Calon konsumen cukup mengisi formula serta menyiapkan berbagai syarat yang dibutuhkan, seperti slip gaji, fotocopy kartu keluarga, KTP, dan slip gaji," bilang Diputy Head of Retail Car Financing Adira Niko Kurniawan.

Uang muka besar atau kecil?
Pembelian dengan cara kredit, pengaju harus membayar uang muka (down payment =DP) minimal 30 persen sesuai peraturan pemerintah. Boleh lebih dari itu, angsuran cicilan pun makin kecil. Tergantung juga dari lamanya masa pelunasan alias jangka waktu dan suku bunga.

Bicara jangka waktu, pasti erat kaitannya dengan bunga kredit. Di BCA Finance suku bungan 4,18 persen untuk tenor 1 tahun, 4,68 persen 2 tahun, 4,88 persen 3 tahun dan seterusnya. Contoh, kredit Toyota Agya tipe G A/T dengan harga Rp106,65 juta dengan masa kredit 1 tahun. Berarti, untuk DP dikenakan Rp31,995 juta (aturan pemerintah 30 persen), plus asuransi all risk, angsuran pertama, provisi, administrasi, dan polis, jadi total down payment (TDP) menjadi Rp42,999,025. Untuk cicilan tiap bulannya dikenakan Rp6,481 juta.

Jodjana Jody, Presdir Astra Credit Company (ACC) menyarankan agar calon pengkredit mengumpulkan uang yang banyak untuk DP. Jangan buru-buru ingin mendapatkan mobil, sebaiknya harus punya tabungan.

Sistem balon
Di ACC ada kredit mobil yang dinamakan sistem balon. Jadi, cicilan dibatasi 3 tahun dan pengkredit hanya membayar 50 persen. Sedang sisa 50 persen lagi akan dihitung pada akhir masa cicilan. Perhitungannya bisa melunasi seluruh hutang atau meneruskan dengan membeli mobil baru. Jadi, uang penjualan mobil lama untuk melunasi hutang yang 50 persen tadi. Dan bila ada sisa dipakai untuk DP mobil baru.

"Karakter konsumen seperti ini disebut gambler. Ia mungkin berpikir 3 tahun lagi naik jabatan, dapat uang atau komisi dan lainnya. Dengan begitu, saat cicilan, bayaran rendah dan ketika tiba 3 tahun lagi sisa hutangnya bisa dilunasi," ujar Jody.

Pilih asuransi
Ketika membeli mobil melalui kredit, itu sudah termasuk asuransi. Lamanya, biasanya bersamaan dengan masa pelunasan kredit. Di sini, konsumen diberikan pilihan sebagai rekanan dari pemberi kredit dan pilih yang sudah punya nama. Punto menyarankan pilih asuransi yang sudah pernah kerja sama sebelumnya.

Jenis asuransi ada dua, yakni total lost only (TLO) dan all risk. Untuk TLO hanya hanya menanggung jika mobil hilang, sedangkan all risk menanggung semua kejadian, "Seperti kecelakaan atau kerusakaan," tambah Niko.

Sumber: otomotifnet.com