Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

UMK Naik, Empat Perusahaan Asing Berencana Hengkang dari Batam
Oleh : Gokli
Kamis | 14-11-2013 | 11:06 WIB
cahya.gif Honda-Batam
Ketua Apindo Kepri, Ir. Cahya. (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Empat perusahaan asing berencana hengkang dari kota Batam, akibat lonjakan upah minum. Ke-4 perusahaan yang tergolong besar itu sudah dicatat oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri.

Ketua Apindo Kepri, Ir. Cahya, mengatakan empat perusahaan investor asing yang berencana hengkang dari kota Batam, masing-masing PT Siemens Hearing Instruments, Smoe Indonesia, Conocophilips, dan Becthel.

"Investor asing akan hengkang, termasuk empat perusahaan itu," sebutnya, belum lama ini.

PT Becthel, kata Cahya, salah satu perusahaan besar asal Amerika Serikat yang melakukan investasi di Batam. Bergerak di bidang Minyak dan Gas Bumi, perusahaan yang kini beroperasi di kawasan Kabil, kecamatan Nongsa itu memiliki sedikitnya 3.000 pekerja. Akibat lonjakan upah minimum dan aksi-aksi unjuk rasa buruh, perusahaan itu berencana memindahkan industrinya ke Thailand.

Sementara Conocophilips, yang bergerak di bidang Migas berinvestasi di Batam mempekerjakan sedikitnya 1.000 karyawan. Perusahaan asal Amerika Serikat, yang saat ini beroperasi di kawasan Kabil, Nongsa berencana memindahkan industrinya ke Johor, Malaysia.

Dilanjut dengan PT Smoe Indonesia, yang beroperasi di kawasan Kabil, juga akan memindahkan industrinya dari Batam. Perusahaan yang bergerak di bidang Migas milik investor Singapura itu mempekerjakan sekitar 5.000 karyawan. Namun, Cahya belum mengetahui kemana perusahaan ini akan dipindahkan oleh investornya.

Perusahaan keempat yang berencana hengkang itu, PT Siemens Hearing Instruments Batam, yang beroperasi di kawasan Batamindo, Mukakuning akan hengkang dari Indonesia. Perusahaan yang memproduksi alat pendengar itu mempekerjakan ratusan karyawan.

"Kita juga mendapat informasi adanya beberapa investor yang menunda untuk melakukan investasi di Batam," jelas dia.

Editor: Dodo