Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usulkan UMK Rp2,422 Juta, Wali Kota Batam Dituding Hanya Cari Popularitas
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 13-11-2013 | 09:50 WIB
john-kennedy.gif Honda-Batam
Johannes Kennedy.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kepri, Johannes Kennedy menentang keras besaran UMK Batam yang diusulkan Wali Kota ke Gubernur Kepri sebesar Rp2.422.092. Hal itu dinilai hanya upaya mencari popularitas tanpa memikirkan nasib pengusaha.

Dikatakan John, besaran UMK yang diajukan oleh Wali Kota Batam ke Gubernur terlalu tinggi, keputusan tersebut diambil tanpa mempertimbangkan nasib pengusaha dan pelaku usaha kecil menengah.

"Kami melihat kalau Walikota hanya cari popularitas, tanpa mempertimbangkan dari sisi pengusaha dan UKM," kata John kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (13/11/2013) pagi.

Dengan tingginya upah pekerja, lanjut John, akan membuat pengusaha yang berinvestasi di Batam gulung tikar karena tidak sanggup membayar gaji karyawan atau  memilih hengkang ke daerah lain.

Pemilik Panbil Group tersebut mencontohkan yang terjadi di DKI Jakarta, karena tingginya upah disana membuat banyak pengusaha yang hengkang ke Jawa Tengah. Jangan sampai kejadian tersebut juga menimpa Batam.

"Yang akan terjadi pelan-pelan daya tarik Batam menjadi hilang. Apa yang terjadi di DKI, harus jadi pertimbangan Gubernur juga dalam menetapkan UMK Batam," tegas John.

Selain itu, dia juga menyayangkan sikap Wali Kota yang tidak mau menanggapi tuntutan dari pelaku UKM saat melakukan aksi unjuk rasa. Suara dari UKM juga tidak didengarkan.

"Seharusnya demo UKM ditanggapi. Harus dijadikan bahan pertimbangan oleh Wali Kota," ujarnya.

Terkait upaya yang akan dilakukan oleh KADIN Kepri, John dengan tegas mengatakan akan melakukan upaya hukum.

"Pasti kita (pengusaha) akan lakukan upaya hukum nantinya," kata John.

Editor: Dodo