Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan Gedung SMA di Dompak Bakal Tak Selesai Tahun Ini
Oleh : Habib
Jum'at | 08-11-2013 | 19:09 WIB
Bangunan-SMK-Unggulan-1.jpg Honda-Batam
Bangunan gedung SMA unggulan di Dompak, Tanjungpinang. (Foto dokumen BATAMTODAY.COM)

BATAMOTODAY.COM, Tanjungpinang - Pembangunan gedung SMA unggulan di Dompak, Tanjungpinang, dipstikan tidak akan siap 100 persen pada tahun ini. Gedung cikal bakal rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) yang sudah dikerjakan sejak empat tahun lalu itu rencananya akan diteruskan tahun depan.

"Sekolah itu saya tidak tahu kenapa tidak siap-siap. Entah ada unsur mistis mungkin karena sudah empat tahun dikerjakan tak siap juga. Memang tahun ini susah untuk menyiapkan 100 persen. Tahun depanlah baru siap total," tutur Yuzet, sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (8/11/2013).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa, juga tidak berani memastikan bangunan sekolah tersebut bisa rampung tahun ini. Yatim hanya mengatakan, saat ini pengerjaannya sedang berlangsung. 

Dia mengatakan, Dinas Pendidikan serius memantau perkembangan pengerjaan sekolah tersebut. "Kalau kepastian siap, saya belum dapat memastikan. Tapi kalau memang tidak ada halangan diharapkan bisa siap," ujar Yatim. 

Informasi yang diperoleh BATAMTODAY.COM sebelumnya, gedung SMA negeri di Dompak itu harus dirampungkan tahun ini. Gubernur Kepri, HM Sani, juga telah mendesak Dinas Pendidikan agar menyelesaikan pembangunan sekolah baru yang dimulail sejak 2010 lalu itu.

Sumber di internal Dinas Pendidikan Kepri, mengatakan, pengerjaan tahap ketiga ini dianggarkan Rp1,2 miliar lebih. "Pengerjaan tahun ini diharapkan siap, karena dari judul di berkas pelelangan mengatakan bahwa proyek penyelesaian bangunan SMA tersebut ada kata 'penyelesaian'. Mungkin memang harus tahun ini diselesaikan," ujar sumber tersebut.

Proyek yang pengerjaannya terhenti pada 2012 dan dilanjutkan pada 2013 ini juga telat dikerjakan oleh kontraktor selama dua minggu. Sementara waktu pengerjaan adalah 150 hari atau 5 bulan. 

Proyek pembangunan gedung sekolah tersebut saat ditangani Kasi SMA Dinas Pendidikan Kepri, Juritno, ada temuan sebesar Rp 500 juta. Temuan ini juga diakui Juritno dan Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Yatim Mustafa. Namun menurut mereka, uang tersebut telah dikembalikan ke kas daerah. 

Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Fahmi Fikri, juga menegaskan, bagaimanapun juga, pembangunan sekolah tersebut harus rampung tahun ini. 

"Kita berharap selesai tahun ini. Jika tidak selesai, kita panggil kepala dinasnya dan kita minta pertanggungjawabannya," tutur Fahmi melalui pesan singkatnya, siang tadi. 

Sementara itu, Hanafi Ekra, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepri, menyalahkan kontraktor yang tidak becus dalam mengerjakan pembangunan sekolah tersebut. Banyaknya waktu yang terbuang itu pun karena kesalahan kontraktor.

Namun dia tidak mempermasalahkan adanya penambahan waktu jika pembangunan gedung sekolah itu tidak rampung tahun ini. 

"Kita akan bicarakan hal ini dengan dinas. Tapi ini memang kesalahan kontraktor. Makanya cari kontraktor itu yang bonafit," tutur legislator PKS itu. (*)

Editor: Dodo