Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Genjot Produksi iPhone dan iPad, Apple Tambah Pabrik Baru
Oleh : Redaksi
Kamis | 07-11-2013 | 16:43 WIB

BATAMTODAY.COM, Hong Kong - Apple menambah kerja sama dengan beberapa manufaktur Asia untuk menggenjot kapasitas produksi ponsel pintar dan komputer tablet. Menurut sumber, perusahaan itu berupaya menjamin ketersediaan pasokan guna memenuhi permintaan konsumen.

Pada akhir tahun ini, Apple akan menguasakan pembuatan iPhone versi termurah berjenis 5C kepada Wistron Corp, pabrikan Taiwan yang baru-baru ini mengerjakan BlackBerry dan Nokia, ujar sumber tersebut. 

Apple pun berencana menyerahkan produksi iPad Mini kepada Compal Communications mulai tahun depan.

Menurut sumber itu lagi, Apple tengah memperluas basis pemasoknya karena perakit utama produknya, Hon Hai Industry, sibuk membuat iPhone 5S yang stoknya menipis. Hon Hai, yang juga dikenal dengan Foxconn, sebelumnya menjadi target penyelidikan menyusul dugaan pelanggaran praktik buruh. 

Analis JP Morgan, Alvin Kwock, mengatakan tingginya tingkat pengembalian iPhone 5 yang mengalami cacat produksi juga memicu ketegangan antara Apple dan Hon Hai. Dalam pertentangan itu, kedua pihak saling lempar tanggung jawab mengenai pihak yang seharusnya menanggung biaya perbaikan.

Menurut para analis, portofolio produk Apple yang kian rumit membuat penambahan pabrik perakitan menjadi pertimbangan bisnis yang masuk akal. Rantai distribusi yang luas akan menjadi kunci persaingan di pasar perangkat bergerak dengan adanya peningkatan kinerja Samsung Electronics dan vendor lain yang memanfaatkan sistem operasi Android pada perangkatnya.

Wistron, pembuat komputer dan smartphone yang berlokasi di Taipei, dijadwalkan untuk memulai produksi massal iPhone 5C pada akhir tahun ini bersama Hon Hai dan Pegatron, ujar sumber tersebut. Compal Communications kemungkinan akan mulai merakit iPad mini tahun depan.

Compal Communications yang juga membuat tablet bagi Lenovo Group serta smartphone Nokia dan Sony juga telah menyewa fasilitas tersebut. (*)

Sumber: The Wall Street Journal