Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perubahan Iklim Rusak Keseimbangan Alam
Oleh : Redaksi
Senin | 04-11-2013 | 11:22 WIB
kering_merekah.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Foto: hijauku.com)

BATAMTODAY.COM - Perubahan iklim merusak keseimbangan elemen-elemen penting di alam. Fenomena alam yang dipicu oleh perubahan iklim, seperti kekeringan, mengganggu siklus karbon, nitrogen dan fosfor yang merupakan elemen-elemen penting bagi kehidupan di bumi. Kesimpulan ini terungkap dalam penelitian internasional terbaru yang diterbitkan jurnal Nature, Kamis (31/10/2013).

Tim peneliti yang dipimpin oleh Manuel Delgado Baquerizo dari University Rey Juan Carlos menyatakan, kekeringan akibat perubahan iklim, akan mengurangi ketersediaan nutrisi penting - seperti karbon dan nitrogen - dalam proses biologis, dan meningkatkan kandungan fosfor di wilayah-wilayah kering dunia.

Walaupun sejumlah tanaman memiliki cara tersendiri untuk bisa selamat di padang tandus (dryland) termasuk di gurun, kekeringan menyebabkan berkurangnya tutupan vegetasi atau luas wilayah hijau dunia, memicu berkurangnya pasokan karbon dan nitrogen dalam ekosistem. Pada saat yang sama, kekeringan juga meningkatkan kandungan fosfor dalam ekosistem.

Peningkatan kekeringan - yang dipicu oleh perubahan iklim - di wilayah kering, seperti gurun, menjadi sangat penting pengaruhnya karena air adalah penghalang utama aktivitas biologis dalam ekosistem ini.

Wilayah-wilayah kering memiliki peran penting karena luasnya mencapai 41% dari permukaan bumi dan menjadi tempat tinggal dari 38% populasi dunia. "Hasil penelitian kami menunjukkan, peningkatan kekeringan tidak hanya mengurangi ketersediaan air, namun juga merusak keseimbangan elemen-elemen penting di alam. Sehingga berpotensi merusak keanekaragaman hayati tanaman dan mikroorganisme yang mengganggu ketersediaan produk dan jasa yang disediakan ekosistem," ujar Dr. Delgado.

Dalam laporan Hijauku.com sebelumnya terungkap, menurut data UN Convention to Combat Desertification (UNCCD), hanya ada 3% lahan subur di permukaan bumi dan setiap tahun 75 miliar ton tanah kehilangan kesuburannya, sehingga upaya untuk memulihkan kesuburan lahan menjadi sangat penting untuk meningkatkan ekonomi dunia.

Sumber: hijauku.com