Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dunia Perbankan Menjadi Magnet Investasi di Kepri
Oleh : Khoiruddin Nasution
Sabtu | 02-11-2013 | 18:09 WIB
kepala_BI_Kepri_Gusti.jpg Honda-Batam
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, I Gusti Raizal Eka Putra.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Sampai periode September tahun 2013, BPR di Kabupaten Karimun tercatat sebanyak 10 jaringan terdiri dari 4 kantor pusat, 5 kantor cabang dan 1 kantor kas. Sedangkan jumlah jaringan kantor BPR dan BPRS secara keseluruhannya di Provinsi Kepri, tercatat sebanyak 72 jaringan kantor bank dengan rincian 42 kantor pusat, 28 kantor cabang dan 2 kantor kas.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, I Gusti Raizal Eka Putra kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (2/11/2013) usai peresmian BPR Central Kepri Kantor Cabang Tanjung Balai Karimun.

Lebih jauh dikatakan, keberadaan jaringan kantor BPR/BPRS ini telah menjangkau hampir seluruh Kota/Kabupaten di Provinsi Kepri kecuali Kabupaten Anambas. Dan, saat ini terdapat 1 BPR akan beroperasi di Tanjungpinang, yang masih dalam proses pengurusan izin Bank Indonesia.

Lebih jauh Gusti memaparkan, berdasarkan data administrasi BI wilayah Kepri, sampai dengan periode September 2013, jumlah jaringan kantor Bank Umum di Karimun sebanyak 18 jaringan, terdiri dari 2 kantor kas, 13 kantor cabang pembantu dan 3 kantor kas.

Namun, jumlah keseluruhan jaringan kantor bank umum di Kepri sebanyak 259 jaringan kantor, dengan rincian 58 kantor cabang, 140 kantor cabang pembantu dan 61 kantor kas. Berbeda dengan BPR, jaringan kantor bank umum telah menjangkau ke seluruh kota dan kabupaten di wilayah Provinsi Kepri.

"Dari sisi perbankan, bisnis BPR/BPRS di Kepri menunjukkan kinerja yang positif dari tahun ketahun. Sebagaimana tercermin dari indikator keuangan, total aset sampai periode September 2013 tercatat sebesar Rp3,908 miliar dari Rp3,419 miliar. Untuk total dana yang dihimpun sebesar Rp3,071 miliar, dari Rp2,737 miliar. Sedangkan, jumlah kredit/pembiyaan sebesar Rp2,854 miliar dari Rp2,499 miliar," terangnya.

Mengenai penyaluran kredit yang dilakukan BPR di wilayah kerja kantor perwakilan BI Kepri, sebahagian masih digunakan untuk keperluan konsumsi kredit. Untuk itu tersalur sebesar Rp1,736 miliar. Sedangkan kredit untuk modal kerja sebesar Rp860 miliar. Namun porsi kredit invetasi hanya senilai Rp258 miliar.

Sebagai regulator katanya lagi, BI mengingatkan kepada BPR agar senantiasa melakukan empat hal yakni, inovasi dan promosi produk yang dapat menjadi daya tarik masyarakat dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku, menyalurkan kredit kepada masyarakat, serta meningkatkan kompetensi SDM.

"Pengelolaan BPR dpaat dijalankan secara profesional, sehingganya BPR sebagai lembaga intermidasi dan agent of development dapat dipercaya oleh masyarakat," ujarnya.

Dirinya meyakini bahwa semakin banyak BPR maupun bank umum yang melakukan ekspansi di industri perbankan, maka hal itu akan menarik investor untuk beriventasi di daerah itu, dalam rangka ikut serta membangun perekonomian khususnya di Kepri ini.

Editor: Dodo