Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mubadala Petrolium Mulai Produksi Gas dari Ladang di Indonesia
Oleh : Redaksi
Kamis | 31-10-2013 | 09:28 WIB

BATAMTODAY.COM, Abu Dhabi - Mubadala Petroleum telah memulai produksi gas dari ladang gas Ruby di Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) itu telah mengumumkan bahwa produksi telah dimulai di ladang Sebuku production-sharing contract di Selat Makassar antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi dan bahwa aliran yang stabil gas telah ditetapkan melalui jalur pipa ekspor.

Gas akan dipasok ke produsen pupuk lokal di Pupuk Kalimantan Timur untuk mendukung program ketahanan pangan nasional Indonesia. "Proyek ini merupakan investasi energi tunggal terbesar di Indonesia oleh perusahaan UEA, " kata Suhail Al Mazrouei, ketua Mubadala Petroleum, sebagaimana diwartakan surat kabar di Abu Dhabi, The National.

Mubadala mengharapkan untuk mengekstrak sekitar 250 miliar kubik gas selama masa pakainya untuk dijual ke pasar domestik. 

Eksplorasi ladang gas Ruby yang telah disetujui oleh pemerintah Indonesia pada Juni 2011, adalah perusahaan patungan antara Mubadala Petroleum -yang memiliki 70 persen saham melalui anak perusahaannya PearlOil Sebuku, Total E&P Sebuku, dan Inpex South Makassar.

Ketiga perusahaan telah menginvestasikan sekitar US $500 juta dalam proyek tersebut, kata Mubadala.

Sementara, pemasangan fasilitas anjungan lepas pantai selesai pada Juni lalu.

Pipa bawah laut sepanjang 312 kilometer laut yang menghubungkan platform Ruby ke terminal khusus untuk pengolahan di pabrik gas di darat Senipah, dioperasikan oleh Total E&P, dan dipasang pada akhir tahun lalu.

Blok Sebuku merupakan salah satu dari tiga lokasi yang dioperasikan oleh Mubadala di timur Asia Selatan. Perusahaan ini juga mengincar blok Sebeuku Barat, berdekatan dengan ladang Ruby di blok Sebeku, menyusul kesepakatan dengan Indonesia pada Maret. 

Perusahaan ini juga mengoperasikan Kerapu production-sharing contract di Laut Natuna.

Menurut ulasan statistik BP Energi Dunia, Indonesia terbukti memiliki 2,9 triliun meter kubik cadangan gas, terbesar ke-14 di dunia. 

Ekspor gas alam cair Indonesia turun hingga 25 miliar meter kubik pada 2012 dari 29,3 miliar pada tahun sebelumnya, sebagai upaya untuk memenui konsumsi gas dalam negeri. (*)

Editor: Dodo