Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Akan Awasi Ketat Ekspor Tambang
Oleh : Redaksi
Senin | 28-10-2013 | 18:39 WIB
122953_kegiatan-di-tambang-batu-bara-adaro-energy_641_452.jpg Honda-Batam
Kegiatan pertambangan di Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Sanggau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, menegaskan, pemerintah akan mengawasi dengan ketat kegiatan ekspor tambang. 

"Dengan Undang-Undang Minerba (UU Nomor 4 Tahun 2009), kami akan kontrol ekspor agar jangan ekspor tanah air sembarangan," ujar Wacik, saat meresmikan pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) milik PT Indonesia Chemical Alumina, di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (28/10/2013). 

Pabrik pengolahan bauksit menjadi chemical grade alumina itu merupakan yang pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara.

"Setelah ratusan tahun kita mengekspor tanah air, bauksit, bijih besi, nikel, cukup sudah! Bauksit, bijih besi, nikel, diekspor ke luar negeri. Sekarang tidak boleh berpikir itu saja," tegas Wacik.

Proyek CGA Tayan dikembangkan oleh entitas pengendalian bersama ANTAM, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang merupakan perusahaan patungan antara ANTAM dengan Showa Denko KK (SDK) Jepang. ANTAM memiliki 80 persen saham PT ICA dengan sisa kepemilikan 20 persen saham dipegang oleh SDK. Pendanaan proyek berasal dari internal ANTAM dan SDK, pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta pinjaman komersial.

Pabrik itu akan mengolah cadangan bauksit ANTAM untuk memproduksi 300.000 ton CGA per tahun. Komoditas CGA Tayan akan diekspor ke Jepang dan negara-negara lainnya, serta dijual untuk pasar domestik Indonesia. 

Jika smelter grade alumina digunakan untuk pembuatan logam aluminum, produk CGA yang diproduksi PT ICA akan diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik, di antaranya refractories, abrasives, produk bangunan, Integrated Circuit (IC), bahan untuk LCD screen dan lain-lain. (*)

Editor: Dodo