Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Limbah Minyak di Bintan Sudah Jadi 'Agenda' Tahunan
Oleh : Harjo
Senin | 21-10-2013 | 16:09 WIB
limbah_minyak.jpg Honda-Batam
Limbah minyak hitam yang mencemari perairan Tanjunguban.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Soal limbah minyak hitam ternyata bukan maslah baru di Kabupaten Bintan, namun sudah menjadi 'agenda' tahunan. Sayangnya sampai saat ini, belum ada solusi dari pemerintah dan belum pernah diketahui siapa pelaku pembuang limbah tersebut.

Suriyati, warga Kampung Bugis, Kelurahan Tanjunguban Utara kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, menyampaikan, bahwa memang hampir setiap tahun pantai Kampung Bugis dan Sekera Bintan Utara, saat musim Angin Utara tiba selalu kedatangan limbah minyak hitam.

"Dua tahun lalu sangat parah, bahlan hingga satu minggu warga kampung terpaksa membersihkan minyak hitam dari pantai. Hal itu terpaksa kami lakukan karena sangat menganggu aktivitas warga, apalagi kalau ada warga yang datang akan bersantai di pantai," ungkapnya, Senin (21/10/2013).

Limbah yang pernah ditemukan masyarakat, justru tidak hanya berbentuk cair seperti saat inin, melainkan ada yang terkemas dalam karung.

Yuli, Kasubbid Pemulihan Kualitas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bintan yang didampingi oleh Dahlia Zulfah, Camat Bintan Utara, saat melakukan cek langsung limbah minyak hitam di Tanjungubanmenyampaikan, bahwa permasalahan limbah minyak hitam setiap tahun memang ada di Bintan, walau uintuk lokasi selalu berpindah-pindah. Seperti kawasan pariwisata Lagoi, pantai Trikora, Malang Rapat, Kecamatan Gunungkijang Bintan dan bberapa wilayah di Bintan Utara.

"Terkait adanya temuan limbah hari ini, kami hanya diperintahkan untuk mengambil contoh untuk dicek di laboratorium dan selanjutnya koordinasi dengan pimpinan," terangnya.

Ditambahkan Yuli, walau limbah udah jadi agenda tahunan, namun sampai saat ini belum pernah diketahui siapa pelaku pembuang limbah yang tidak bertanggung jawab tersebut. Dia mengaku BLH Bintan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup terkait pembuangan limbah ini.

"Belum bisa diketahui, apalagi memperkirakan dari mana datangnya limbah. Karena justru yang dikhawatirkan adalah limbah tersebut dari dalam negeri, karena industri di Batam juga tergolong besar dan bukan tidak mungkin limbahnya dibuang di tengah laut," katanya.

Menurutnya permasalahan limbah minyak sudah selayaknya pengawasan laut dan lalulintas kapal perlu dilakukan lebih ekstra.

Editor: Dodo