Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pihak Keluarga Belum Pernah Jenguk Bocah yang Dirantai
Oleh : Dodo
Minggu | 13-10-2013 | 22:31 WIB
IMG03683-20131001-1256(1).jpg Honda-Batam
St saat asyik bermain gadget di RSPA "Bungai Rampai" Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Bocah berinisial St, 7 tahun, dengan yang ditemukan warga Batumerah, Batam, dengan kaki kiri dirantai, akhir September lalu, belum juga dijenguk oleh keluarganya.


"Belum ada dari pihak keluarga yang menjenguknya. Termasuk dari pengurus panti di Batam tempat terakhir dia kabur dan ditemukan warga," terang Putu Elvina Gani, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau, kepada BATAMTODAY.COM.

Meskipun demikian, kini St sudah merasa betah tinggal di Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA) "Bunga Rampai" di Tanjungpinang. Bahkan, St yang semula sulit diajak berkomunikasi, sekarang sudah mulai mau berinteraksi.

"Dia (St) sekarang sudah betah di RSPA. Malah komunikasinya juga sudah semakin bagus. Mungkin dia sudah mulai bisa berinteraksi," kata Putu. 

Sebagaimana diberitakan, St sempat kabur dari RSPA "Bunga Rampai", 2 Oktober lalu. Setelah ditemukan, St memilih untuk tinggal di Rumah Singgah "Tepak Sirih", juga di Tanjungpinang.

Namun, Putu belakangan membantah jika saat itu St berniat kabur dari RSPA. "Bukan ingin kabur. Dia bangun pagi-pagi dan mencari-cari Bu Anita (pengelola RSPA, red) tapi tak ketemu. Dia kan belum hafal kondisi sekitar, sehingga dia mencari hingga sampai ke luar RSPA," terang Putu.

Putu menjelaskan, saat dibawa ke Tanjungpinang St ditunjukkan dua tempat untuk penampungan sementara, yakni di RSPA "Bunga Rampai" dan Rumah Singgah "Tepak Sirih". Saat pertama diinapkan ke RSPA, yang dikenal St hanya Anita.

"Jadi, yang dia tahu hanya Bu Anita. Waktu itu (2 Oktober 2013), dia pagi-pagi sudah bangun karena ingin mencari Bu Anita. Jadi, bukan karena ingin kabur," tegas Putu.

Berdasarkan catatan KPPAD Kepri, St merupakan bocah malang yang ditinggal pergi oleh ibunya. Ibunya bernama Fitri sedangkan ayahnya bernama Ong Yeow Choon yang merupakan warga negara Singapura. 

Bocah ini sempat tinggal bersama orang tuanya di Perumahan GMP Tanjung Sengkuang. Saat hendak pulang kampung ke Medan, St dititipkan oleh ibunya kepada salah satu kerabatnya bernama Marni.

Ibu kandungnya pulang ke kampung halamannya itu dengan membawa dua anaknya yang lain. Sayangnya, nomor telepon milik ibunya ketika dihubungi sudah tidak aktif lagi. (*)

Editor: Dodo