Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anak Berkebutuhan Khusus Rawan Ditelantarkan Orang Tua
Oleh : Dodo
Sabtu | 12-10-2013 | 13:47 WIB
219411_anak-berkebutuhan-khusus-dan-terlantar_663_382.jpg Honda-Batam
Kredit foto: viva.co.id

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anak-anak yang memiliki keterbatasan atau anak berkebutuhan khusus (ABK) rawan ditelantarkan orang tuanya sendiri. Hal itu dikarenakan orang tua tidak memahami bagaimana menangani anak-anak seperti itu.

"Anak-anak seperti itu kan harus ditangani secara khusus. Orang-orang tua yang tak paham mengasuh anak seperti itu cenderung bertindak represif," kata Putu Elvina Gani, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau (Kepri), kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (12/10/2013)

Akibat tindakan represif tersebut, imbuh Putu, anak akan tersakiti baik secara fisik maupun psikis. "Sehingga, karena tak tahan ada yang sampai kabur dari rumah," ujarnya.

Dia menegaskan, anak-anak berkebutuhan khusus ini perlu perhatian lebih dari orang tua karena penanganannya memang berbeda. Namun terkadang karena dipicu oleh faktor ekonomi, orang tua sering lalai. 

"Malah karena tak sabar dan juga tak paham, akhirnya melakukan tindakan represif, seperti memukul anak, mengurung, dan tindakan lainnya yang menyakiti fisik maupun psikologis anak," terang Putu yang juga seorang psikolog ini.

Menurutnya, orang tua perlu mendapatkan pendampingan dalam mengasuh anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut. 

"Nah, di sinilah peran pemerintah untuk membuat program pendampingan bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini. Memang, tidak bisa dilakukan satu instansi saja, tapi harus koordinasi lintas instansi sesuai tupoksinya masing-masing," jelasnya. (*)

Editor: Dodo