Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pangsa Pasar Rokok Terbesar Ada di Cina
Oleh : Redaksi
Jum'at | 11-10-2013 | 12:57 WIB

BATAMTODAY.COM, Jialing - Sembilan dari sepuluh anak-anak Cina berusia 5 dan 6 tahun mengenali dan mampu menyebutkan setidaknya satu merek rokok. Sementara itu, satu dari lima anak berencana merokok ketika dewasa.

Temuan Johns Hopkins University, Amerika Serikat, itu mempelajari dampak pemasaran rokok bagi anak-anak di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di dunia. 

Menurut studi tersebut, 75 persen anak berusia 5-6 tahun tinggal di dalam rumah yang setidaknya memiliki satu orang perokok, sementara 86 persen bisa mengenali setidaknya satu merek rokok. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding anak-anak di Brasil, India, Nigeria, Pakistan atau Rusia.

Survei tersebut dibuat berdasarkan wawancara dengan 396 responden anak di kota Jialing, Qi, Provinsi Shanxi. Para periset memilih Jialing karena kota kecil tersebut lebih mencerminkan karakter anak-anak Cina dibanding Beijing atau Shanghai. Selain itu, penelitian sebelumnya mendapati tingkat merokok lebih tinggi di daerah pinggiran ketimbang kota-kota besar Cina.

Sebanyak 22 persen dari anak-anak Cina mengaku berencana akan menjadi perokok ketika dewasa. Di India, sebanyak 30 persen anak-anak berencana merokok ketika dewasa. 

Dari hasil survei Johns Hopkins, tercatat 43 persen anak-anak yang menjadi responden mengenal merek Marlboro -angka tertinggi di antara negara-negara lain yang juga sempat disurvei.

Sementara perwakilan Phillip Morris China, afiliasi lokal produsen Marlboro, menolak berkomentar.

Meski temuan studi tersebut sepertinya mengejutkan, hasil tersebut itu sebanding dengan kajian penting pada 1991 di Amerika Serikat (AS). Penelitian tersebut menemukan 91 persen anak-anak berusia enam tahun di Amerika mengenali karakter kartun Joe Camel, yang merupakan maskot rokok merek Camel. Studi tersebut akhirnya membantu mendorong pemerintah AS untuk membatasi iklan dan pemasaran produk rokok.

"Hasil penelitian itu, meski berdasarkan sampel kecil, berdampak besar pada pengiklanan rokok di AS," sebut salah satu penulis kajian, Dina Borzekowski. 

"Tapi masih ada pertanyaan, Malboro man dan Joe Camel pergi ke mana? Apakah mereka pergi ke luar negeri? Jadi kami berusaha menemukan tempat-tempat di mana anak-anak rentan terhadap rokok."

Cina merupakan konsumen sekaligus penghasil rokok terbesar dunia. Cina menyumbang sekitar sepertiga konsumsi rokok dunia, dengan lebih dari 300 juta perokok. 

Dengan asap rokok ada di mana-mana, maka tidaklah mengejutkan jika anak-anak di Cina lebih mengenal merek-merek rokok dibanding mereka yang tinggal di negara berkembang. (*)

Sumber: The Wall Street Journal