BATAMTODAY.COM, Batam - Meski Direktorat Lalulintas Polda Kepri memberikan sosialisasi agar aktivitas truk pengangkut tanah melengkapi operasinya dengan penutup muatan, namun tampaknya hal itu tak terlalu digubris oleh operator kendaraan besar itu.

Pantauan Kamis (10/10/2013), masih saja banyak ditemukan kendaraan angkut ini tidak menggunakan terpal untuk menutup muatannya pada saat berlalu lintas di jalan perumahan sekitar Batam Center.

Akibatnya, muatan tanah yang diangkut mengganggu pengguna jalan lainnya, terutama untuk kendaraan sepeda motor dan warga di sekitar jalan tersebut. Selain tumpah di jalan, kendaraan raksaksa ini melintas dengan muatan yang beterbangan tanpa memperdulikan kendaraan lain.

Truk-truk besar ini mengangkut muatannya dari beberapa titik dibawa ke titik penimbunan. Diantaranya, pematangan lahan di sekitar Simpang Sincom, samping kawasan industri Tunas dan samping gedung Kampus Uniba.

Aktivitas pengangkutan ini, dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga tengah malam. Pada malam harinya truk-truk angkutan tanah ini lebih tidak mempedulikan pengguna jalan lainnya termasuk warga perumahan sekitar lokasi proyek. Suara klakson kerap menghampiri kendaraan didepan truk tersebut. Seolah, hanya kendaraannya yang boleh melintas di jalan perumahan sekitar Kantor Kecamatan Batam Kota.

Padahal, kendaraan ini tidak layak untuk melintas di jalan perumahan, selain ukuran truk tidak sesuai dengan lebar jalan, truk-truk ini juga memiliki kapasitas berat puluhan ton hingga menyebabkan banyak titik jalan mengalami kerusakan.

Editor: Dodo