Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Manajemen Siemens Cuek, FSPMI Ancam Turunkan Massa Lebih Besar
Oleh : Berton Siregar
Senin | 07-10-2013 | 12:15 WIB
mogok_siemens_7-10.jpg Honda-Batam
Buruh PT Siemens yang melakukan pemogokan kerja.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sekretaris Konsulat FSPMI Cabang Batam Suprapto, bersama dengan puluhan anggotanya yang berada di PT Siemens Hearing Batam, hadir untuk memberikan solidaritas terhadap buruh yang melakukan mogok kerja pada Senin(7/10/2013).

Suprapto mengatakan, pihaknya bersama dengan puluhan PUK yang ada di Batam, dengan beranggotakan ribuan anggota FSPMI, siap turun apabila tuntutan para buruh di PT Siemens Hearing Instruments Batam tidak dipenuhi oleh manajemen perusahaan yang berada di Jalan Beringin Lot 12, 2nd Floor, Batamindo Industrial Park, Mukakuning, Batam itu.i

"Manajemen cuek terhadap perundingan yang dilakukan sebelumnya, dan tidak ada respons maka kita lakukan mogok ini. Kami akan solider terhadap anggota PUK Siemens, dan tidak menutup kemungkinan PUK lain akan datang ke sini," ujarnya dengan suara tinggi ciri khasnya.

Senada dengan Suprapto, Dessy selaku Ketua PUK PT Siemens juga mengatakan, bahwa sebelumnya para buruh sempat sudah bekerja seperti biasa pada beberapa minggu kemarin. Pihak manajemen sebelumnya sudah mau mematuhi kesepakatan, sekarang justru mengingkari.

"Sesuai pemberitahuan waktu masa mogok kita, masih berlaku yaitu 9 September hingga 9 Desember nanti. Sehingga kita tidak menyalahi aturan yang ada," ujarnya.

Seperti diketahui pemogokan digelar berawal akibat adanya diskriminasi yang dilakukan manajemen perusahaan terhadap ratusan buruh yang ikut sebagai anggota serikat.

"Pihak manajemen menganggap kami sebagai lawan di perusahaan ini." kata Desy, ketua PUK FSPMI PT Siemens.

Diketahui sebelum kehadiran FSPMI pada November 2012 lalu, banyak kasus yang terjadi di perusahaan itu. Keberadaan serikat dianggap perlu untuk membantu penyelesaian masalah perburuhan. "Kasusnya sudah masuk ke PHI" katanya.

Sementara Atep, juru bicara dalam aksi ini mengatakan ada sejumlah tuntutan yang mereka sampaikan seperti, kebebasan berserikat, kebebasan memberi bantuan buat buruh yang aktif menjadi anggota serikat serta menuntut kepada perusahaan agar dua sopir yang di-PHK secara sepihak segera dipekerjakan kembali.

Menurut Atep, sebelum serikat ini berdiri, sudah ada ancaman dari pihak dari manajemen , yang menyatakan kalau serikat berdiri maka sejumlah fasilitas akan dicabut.

"Tujuh fasilitas akan dicabut yakni Funday, BBQ, ulang tahun, bonus per enam bulan sekali, bonus per tahun dua kali, sembako, family day, tapi apabila serikat tidak berdiri, lupakan semuanya," kata Atep menirukan pernyataan manajemen.

Editor: Dodo