Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tahun Ini, Kepri Kembali Jadi Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat se-Indonesia
Oleh : Dodo
Senin | 07-10-2013 | 11:55 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali berhasil melakukan "hattrick" tercepat dalam menyalurkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun 2013, setelah tahun lalu juga berhasil menyabet prestasi yang sama. Hanya saja, pada triwulan I-2013, Kepri diungguli Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Mungkin tahun ini Kepri yang tercepat (menyalurkan dana BOS) lagi. Saya belum lihat rekap di pusat. Yang pasti, setiap triwulan kita berusaha secepat mungkin menyalurkan dana BOS ke daerah-daerah. Setiap tanggal 1 kita langsung transfer," kata Atmadinata, Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, kepada BATAMTODAY.COM, Senin (7/10/2013).


Berdasarkan rekapitulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kepri tercatat sebagai penyalur tercepat untuk triwulan II sampai triwulan IV. Sebenarnya, pada triwulan I-2013 Kepri dan DIY menyalurkan dana BOS pada tanggal yang sama, yakni 2 Januari 2013. Namun, DIY berada di peringkat pertama, hanya selisih beberapa jam.

Sementara, pada triwulan II megucurkan dana BOS pada tanggal 28 Maret, sebelum tanggal pertama dari triwulan II yang dimulai April. Sedangkan pada triwulan III disalurkan pada tanggal 28 Juni, sebelum tanggal pertama dari triwulan III yang dimulai Juli. Pada triwulan IV disalurkan pada tanggal 1 Oktober. Selama tiga triwulan tersebut, Kepri berhasil menjadi provinsi yang tercepat menyalurkan dana BOS.

Atmadinata menjelaskan, dana BOS triwulan I - III untuk pendidikan dasar (SD dan SMP) sekitar Rp39 miliar, sementara pada triwulan IV naik menjadi sekitar Rp43,5 miliar.

Menurut Atmadinata, BOS triwulan IV itu untuk penyesuaian. Seharusnya, besar dana yang disalurkan untuk triwulan III sama dengan triwulan IV karena sudah memasuki tahun pelajaran baru. Itu berarti jumlah siswa di setiap sekolah sudah berubah.

"Tapi, kalau BOS triwulan III kita salurkan menunggu tahun pelajaran baru, pasti akan telat karena tahun pelajaran baru kan dimulai pertengahan Juli. Karena itu, jika ada kekurangan ataupun kelebihan pada triwulan III, disesuaikan pada BOS triwulan IV," jelas Atmadinata. (*)

Editor: Dodo