Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Asap Mesin Disel Ganggu Fungsi Penyerbukan Lebah
Oleh : Redaksi
Senin | 07-10-2013 | 09:47 WIB
Honeybee-University-of-Southampton.jpg Honda-Batam
(Foto: hijauku.com)

BATAMTODAY.COM - April lalu, 15 negara anggota Uni Eropa mendukung rencana melindungi lebah dari penggunaan 3 insektisida berbahaya.

Ketiga insektisida ini adalah insektisida berjenis neonicotinoid yaitu clothianidin, imidacloprid dan thiametoxam yang sering dipakai bagi tanaman dan serealia yang menarik kedatangan lebah.

Seperti tidak mau ketinggalan, Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menerbitkan label pestisida baru, Agustus lalu, dengan tujuan yang sama.

Lebah dan serangga lain adalah duta penyerbukan terpenting di dunia. Sebagian besar tanaman yang menjadi sumber keamanan pangan diserbukkan oleh lebah. Dari 100 spesies tanaman yang menyumbang 90% pangan dunia, 70 spesies diserbukkan dengan bantuan lebah. Di Uni Eropa, lebah memberikan manfaat ekonomi senilai lebih dari €22 miliar (US$28,8 miliar) per tahun.

Namun lebah sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan intervensi manusia. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, Kamis (3/10/2013) menyimpulkan, polusi atau asap yang berasal dari mesin disel mengganggu fungsi penyerbukan alami lebah. Asap disel mengganggu indra penciuman lebah, menyulitkan mereka menemukan bau bunga yang akan mereka hisap sarinya.

Tim peneliti dari University of Southampton yang dipimpin oleh Dr Tracey Newman dan Professor Guy Poppy menemukan, asap disel mengubah profil bau pada bunga, sehingga berdampak pada efisiensi penyebaran dan penyerbukan lebah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kesuburan tanaman dan keamanan pangan.

Tim peneliti menguji delapan bahan kimia yang ditemukan dalam bau bunga dan mencampurnya dengan udara bersih dan udara yang sudah tercampur oleh asap disel. Hasilnya, volume enam dari delapan bahan kimia yang ditemukan dalam bau bunga berkurang ketika dicampur dengan asap diesel dan dua bahan kimia langsung hilang hanya dalam waktu satu menit.

Hal ini berarti, susunan senyawa kimia dalam bau bunga telah berubah total ketika tercampur dengan asap disel. Perubahan ini tidak terjadi saat senyawa kimia dalam bau bunga dicampur dengan udara bersih.

Lebih jauh lagi tim peneliti juga mencampur gas NOx (nitrat oksida dan nitrogen dioksida) yang ditemukan dalam asap mesin disel dan mendapatkan hasil yang serupa. Tim peneliti mengambil kesimpulan, gas NOx adalah pemicu utama perubahan senyawa kimia dalam bau bunga sehingga lebah madu tak lagi dapat mengenali baunya. Kondisi ini berpotensi merusak manfaat ekonomi dari penyerbukan lebah di Inggris yang mencapai $689 juta per tahun. Mari terus bersihkan udara dengan beralih ke energi yang bersih dan terbarukan.

Sumber: hijauku.com