Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Timor Leste Kembali Berguru Investasi ke BP Batam
Oleh : Roni Ginting/Rilis
Kamis | 03-10-2013 | 11:28 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Guna mempelajari dan mengetahui konsep pengembangan Batam dalam sektor investasi, Pemerintah Timor Leste kembali melakukan studi banding ke BP Batam pada Rabu (2/10/2013) kemarin.

Direktur Jenderal Perdagangan Timor Leste, Cosme Fatima B. Da Silva, dalam sambutannya mengatakan saat ini di Timor Leste belum banyak investasi asing. Mengingat sejarah hubungan persaudaraan antara Timor Leste dengan Indonesia yang sangat dekat, sehingga mereka akan belajar ke Batam.

"Sebagai tetangga, kita harus saling bekerjasama," ujar Cosme B. Da Silva.

Pihaknya, lanjut Cosmo, ingin mengetahui lebih jauh tentang fasilitas dan insentif yang diberikan untuk Batam sebagai kawasan khusus. "Termasuk ingin belajar tentang regulasi dan fasilitas yang diberikan pemerintah pusat ke BP Batam," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, I Wayan Subawa, Anggota 1/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana dan Prasarana menjelaskan, untuk penetapan sebagai kawasan khusus diperlukan regulasi yang dimaksudkan agar dasar hukumnya jelas. Kemudian, yang tidak kalah penting adalah ketersediaan lahan atau tanah untuk pembangunan.

"Tentunya infrastruktur sebagai faktor pendukung seperti listrik, ketersediaan air, bandara dan pelabuhan laut," jelas Wayan.

Yang tidak kalah penting, lanjut Wayan, yakni tentang regulasi penataan ruang pada awalnya. Pulau Batam dibuat terlebih dahulu sebagai kawasan berikat pada daerah tertentu, yaitu Sekupang, Batu Ampar, Batam Center, dan Kabil.

"Kemudian ketika semakin berkembang, dimulailah secara merata di seluruh kawasan Batam," ujar Wayan.

Sebelumnya, Pemerintah Timor Leste yang dipimpin oleh mantan Perdana Menterinya, Mari Alkatiri, telah melakukan studi banding ke BP Batam, Senin (17/6/2013) lalu. Kepada wartawan, Mari Alkari mengatakan, tujuan kedatangan ke Batam untuk belajar tetang pembentukan kawasan FTZ di negaranya.

Kami melihat apa saja yang diperlukan di wilayah FTZ, serta bertanya hal seperti apa yang menjadi kesulitan sebagai wilayah FTZ," kata Alkatiri, kala itu.

Editor: Dodo