Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rapat Dengar Pendapat Ditunda, Guru dan Siswa SMAN 14 Batam Kecewa
Oleh : Gokli
Selasa | 01-10-2013 | 16:16 WIB
scaled_image(1).jpg Honda-Batam
Rapat dengar pendapat di DPRD Kota Batam untuk membahas kemelut di SMAN 14 Batam terpaksa ditunda.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rapat dengar pendapat (RDP) lanjutan mengenai kemelut di SMA Negeri 14 Batam yang sudah diagendakan Komisi IV DPRD, hari ini, akhirnya ditunda. Penundaan itu menyebabkan sejumlah masyarakat, guru dan siswa dari sekolah tersebut meresa kecewa.


Diah, salah seorang guru, mengatakan, penundaan RDP tersebut dinilai hanya pengalihan isu. Padahal, masih banyak lagi masalah yang perlu diselesaikan terkait kasus SMAN 14 Batam di Tanjungsengkuang, Batuampar, yang sempat membuat heboh dunia pendidikan di Kota Batam.

Menurutnya, RDP kedua ini seharusnya mempertemukan guru, siswa, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, untuk menuntaskan segala permasalahan yang ada. Tetapi, tanpa ada pemberitahuan RDP itu ditunda tanpa alasan yang jelas.

"Terus terang kami sangat kecewa RDP ini ditunda. Dugaan kami ini hanya pengalihan isu, bukan penyelesaian masalah,"kata dia.

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Riki Syolihin, mengatakan penundaan tersebut dilakukan lantaran Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin, tak bisa hadir dengan alasan sedang berada di Jakarta. Pun Kepala Bidang Pendidikan Menangah Atas, Andi Agung, juga tak bisa hadir lantaran melakukan sosialisasi kurikulum baru.

"Bukan kami sengaja menunda, tetapi dari dinas tak ada yang bisa hadir. Hal ini sudah dikonfirmasi sebelum RDP dilakukan," aku dia.

Meski tak melakukan RDP yang sah, antara masyarakat, guru, siswa dan anggota DPRD Komisi IV tetap melakukan perbincangan. Para guru itu membeberkan buruknya dunia pendidikan di Kota Batam. Dan, hal inilah seharusnya yang perlu dituntaskan, juga sebagai tugas DPRD sebagai wakil masyarakat.

Dalam perbincangan ini juga terungkap, bahwa sejumlah guru yang hadir di ruang komisi IV belum ada penyelesaian meski kepala sekolah, Bungasia, dipindahkan dari SMAN 14 Batam. Hal itu, disebut belum menuntaskan masalah, namun malah menambah masalah baru di sekolah baru yang akan ditempatinya nanti. (*)

Editor: Dodo