Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Berang Ahok Minta Dirinya Belajar Konstitusi
Oleh : Surya Irawan
Senin | 30-09-2013 | 09:57 WIB
Reydonnyzar-(Donny)-Moenek.jpg Honda-Batam
Reydonnyzar Moenek.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi tersinggung dan berang atas pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang meminta agar Mendagri belajar lagi konstitusi, setelah menyatakan penempatan Lurah Lenteng Agung Jakarta Selatan Susan Jasmine Zulkifli perlu dievalusi.

"Mendagri tersinggung, dan berang atas pernyataan Ahok tersebut yang sangat kita sayangkan," papar Staf Ahli Mendagri Bidang Politik Hukum dan Hubungan Antarlembaga Reydonnyzar (Donny) Moenek, di Jakarta, kemarin.

Dalam konteks penempatan Lurah Susan ini, menurut Dony, tidak ada salah dari pernyataan Gamawan agar penempatan Lurah Susan dipertimbangkan lagi. Karena Mendagri menghendaki agar dipertimbangkan untuk dievaluasi kembali.

"Saat itu, Pak Gamawan ditanya wartawan atas masalah penolakan Lurah Susan oleh warga. Ketika itu, Mendagri minta agar penempatan Susan dievaluasi lagi karena dapat mengganggu kinerjanya," tutur Dony.

Ia mengatakan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 memang pengangkatan lurah merupakan kewenangan pemerintah daerah. Namun bukan berarti Mendagri ikut campur dalam kewenangan kepala daerah dalam pengangkatan  lurah.

Namun, kata Dony, karena sekarang ini Susan mendapat penolakan dari warga, karenanya Mendagri meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mempertimbangkan kembali penempatannya.

"Tetapi mengapa Ahok responnya berlebihan, sampai minta Pak Gamawan agar belajar konstitusi lagi," tutur Dony yang siap pasang badan berdiskusi dengan Ahok tentang masalah tersebut.

Dony juga meminta Ahok dalam posisinya sekarang ini agar dalam mengeluarkan pernyataan menempatkan konten dan konteksnya, serta beretika. "Sebab apa yang disampaikan Mendagri itu dengan keinginan ada target capai siapapun lurah yang ditempatkan di suatu wilayah," tutur Dony.

Editor: Surya