Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelolosan Anggaran Disdik di APBDP Batam 2013 Dinilai Sarat Kepentingan
Oleh : Roni Ginting
Sabtu | 28-09-2013 | 18:30 WIB
Uba-Ingan2.jpg Honda-Batam
Uba Ingan Sigalingging, Ketua LSM Gebrak.

"Harapan kami, karena pendidikan merupakan aspek dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seharusnya Pemko Batam memberikan perhatian khusus. Bukan malah dijadikan alat politik untuk kepentingan kelompok tertentu," Uba Ingan Sigalingging.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penambahan anggaran untuk Dinas Pendidikan Kota Batam di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2013, yang mencapai Rp10 miliar lebih, dinilai sarat 'permainan' dan kepentingan pihak tertentu. Pasalnya, Badan Anggaran DPRD dengan gampangnya memuluskan anggaran yang diajukan.

Adalah Uba Ingan Sigalingging, Ketua LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), yang menyoroti mulusnya anggaran yang dianjukan Disdik Batam masuk di APBDP 2013. Uba pun mengaku sangat menyayangkan Banggar DPRD Batam yang begitu gampangnya menerima usulan-usulan anggaran dari Dinas Pendidikan.

"Kami melihat Banggar DPRD justru mengambil manfaat dari ketidakterbukaan proses anggaran tersebut," kata Uba, Sabtu (28/9/2013).

Bahkan, Gebrak menilai bahwa pembahasan anggaran untuk Disdik sarat dengan permainan, karena anggaran yang diajukan tidak memiliki aspek akuntabilitas. "Ini malah terkesan permainan pat gulipat antara Disdik dengan DPRD Batam," ujarnya.

Ironisnya, kata Uba, Dinas Pendidikan yang memiliki anggaran cukup bongsor tapi tetap saja 'membiarkan' adanya praktek pungli bertamengkan komite, seragam dan dana pembangunan. Contoh nyata, siswa SMA 14 yang hingga demo karena di sana terjadi pungutan liar oleh pihak sekolah.

"Harapan kami, karena pendidikan merupakan aspek dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seharusnya Pemko Batam memberikan perhatian utama. Bukan dijadikan alat politik untuk kepentingan kelompok tertentu," tegas Uba.

Seperti diketahui, Udin P Sihaloho, salah satu anggota Banggar DPRD Batam, mengatakan dalam kurun waktu lima hari Disdik Batam melakukan penambahan anggaran sebesar Rp5,2 miliar. Sehingga, pengajuan penambahan anggaran oleh Dinas tersebut dalam APBD Perubahan yang saat ini dalam pembahasan akhir menjadi Rp10.105.771.000.

Sementara, dalam Rancangan Kebijakan Umum (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD kota Batam tahun 2013, Disdik hanya mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp4,9 miliar. Penambahan anggaran yang sangat besar ini, kata Udin terjadi dalam waktu kurang lebih lima hari.

Usulah penambahan anggaran Disdik Batam dalam rapat koordinasi dengan Komisi IV yang sudah berlangsung sekitar tiga kali pembahasan sudah ditolak. Bahkan, dua mata anggaran Disdik Batam diberikan tanda merah karena dianggap sangat janggal.

Kedua mata anggaran yang diberi tanda merah itu, yakni Biaya Workshop Tim Pengembangan Kurikulum sebesar Rp1,2 miliar dan biaya pengadaan alat penunjang pembelajaran sebesar Rp7,7 miliar

Bahkan, dalam Rancangan Kebijakan Anggaran (RKA) Disdik terkesan banyak yang dipaksakan. Misalnya, pengadaan meubeler sekolah mencapai Rp5 miliar, yang pengadaanya dipecah-pecah atau dikelompokkan dalam per Rp200 juta supaya bisa dijadikan Proyek Penunjukan Langsung (PL). Padahal, pengadaan meubeler ini merupakan satu kesatuan yang seharusnya ditenderkan.

Dengan adanya penambahan anggaran dalam APBD Perubahan sebesar Rp10.105.771.000, anggaran Disdik Batam untuk tahun 2013 ini sebanyak Rp172.373.338.250. Dimana, dalam APBD Murni anggaran yang diperoleh Disdik Batam sebanyak Rp162.267.567.250.

Editor: Dodo