Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Satukan Ketidakseragaman Informasi pada Lembaga Publik, Pemerintah Bentuk FKPPID
Oleh : Redaksi
Kamis | 26-09-2013 | 21:21 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketidakseragaman dalam menentukan suatu informasi terbuka dan dikecualikan, dapat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat, terutama pemohon informasi. Inilah alasan perlunya pembentukan Forum Koordinasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (FKPPID) untuk memberikan pelayanan informasi publik pada badan publik.

Demikian disampaikan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freddy H Tulung, mengatakan, dalam acara peresmian Forum Koordinasi PPID di Jakarta, Kamis. "Untuk tahap awal difokuskan dulu di Pusat," ujarnya, sebagaimana dirilis laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

 
Menurutnya, kendala ketidaksamaan persepsi tersebut berpotensi mendorong setiap Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) menyikapi secara berbeda suatu persoalan yang pada hakekatnya sama. Hal itu dapat mengakibatkan suatu instansi membuka informasi tertentu, sedangkan instansi lain justru menutup atau sebaliknya. 

"Inilah persoalan dari implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik," terang Freddy.
 
Dia mengatakan, dengan peresmian FKPPID ini, pemerintah Indonesia memantapkan komitmen untuk merealisasikan inisiatif pemerintahan yang terbuka (open government initiative), dan berkomitmen dalam gerakan multilateral open government partnership (OGP). Gerakan multilateral ini bertujuan untuk mempromosikan transparansi, pemberdayaan, perlawanan korupsi, dan inovasi baru untuk memperkuat pemerintahan.
 
Bersamaan dengan itu, imbuhnya, bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia juga turut memperingati Hari Hak Untuk Tahu Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 28 September. Peringatan tersebut menunjukkan bangsa Indonesia yang dimotori pemerintah juga mendukung Hak Untuk Tahu bagi seluruh elemen bangsa.
 
Dia optimis, Indonesia kelak menjadi ikon keterbukaan, seiring peran Indonesia sebagai co-chair Komite Pengarah OGP bersama Inggris dan menjabat lead co-chair mulai September 2013. 

"Forum ini sebagai wahana tukar pikiran karena pemerintah pada prinsipnya satu suara, sehingga memudahkan tukar menukar informasi antar PPID tingkat pusat," ungkapnya. (*)

Editor: Dodo