Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengandung Jamur, Selandia Baru Hentikan Ekspor Apel ke Cina
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-09-2013 | 14:22 WIB

BATAMTODAY.COM, Wellington - Selandia Baru telah menghentikan ekspor apel ke China setelah ditemukannya jamur yang menyebabkan buah membusuk.


Kementerian Industri Primer (MPI) Selandia Baru, mengatakan, jamur yang ditemukan yang diidentifikasi sebagai Neofabraea alba itu tidak menimbulkan risiko keamanan pangan tetapi telah diidentifikasi sebagai organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) oleh Cina karena alasan kesehatan tanaman.

Dikatakan, jamur yang hanya ditemukan pada tiga pengiriman, tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan pangan dan telah dilacak ke sejumlah tempat produksi dan kemasan. Namun MPI tetap meminta agar ekspor apel ke Cina ditangguhkan.

"Sebagai respon terhadap deteksi tersebut, pihak berwenang Cina telah mengidentifikasi sejumlah kecil tempat produksi dan pengemasan di Teluk Hawke tempat kiriman tersebut berasal, dan meminta agar apel dari tempat tersebut ditangguhkan untuk diekspor ke Cina. Tapi, ini tidak diperuntukkan pada semua ekspor apel ke China," kata Manajer Impor dan Ekspor Tanaman MPI, Stephen Butcher, dalam siaran persnya, hari ini.

Butcher menambahkan, petani apel juga telah menanggapi temuan jamur tersebut. Mereka secara sukarela menghentikan ekspor apel ke Cina meskipun musim ekspor apel hampir berakhir.

MPI kata beberapa pejabat dari kedua negara sedang melihat risiko jamur yang diekspor ke Cina tersebut. (*)

Editor: Dodo