Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa SMAN 14 Batam Kembali Mogok Belajar
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 25-09-2013 | 12:05 WIB
IMG01754-20130925-1000.jpg Honda-Batam
Suwarni, guru yang dimutasi Disdik (berbaju putih) sempat terlibat cek-cok dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Batam karena menolak saat diminta untuk ke kantor wali kota.

BATAMTODAY.COM, Batam - Proses belajar mengajar di SMAN 14 Batam, Rabu (25/9/2013) pagi tadi tidak berjalan seperti biasanya. Ratusan pelajar melakukan mogok belajar massal menyusul konflik yang terjadi antara pihak sekolah dan guru di sekolah tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, aksi mogok belajar itu dipicu dari kedatangan Suwarni Harahap, guru jurusan Bahasa Prancis di SMAN 14 yang telah dimutasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam ke SMAN 5 Batam terhitung 11 Juni 2013. Para siswa yang selama ini mendukung sang guru agar tak dimutasi, langsung menggelar aksi mogok belajar. 


Selain itu, ada pula seorang siswa yang mengaku menjadi korban penganiayaan yang dilakukan pihak keluarga Kepala SMAN 14 Batam, Bungasia. Siswa bernama Rudi itu an mengalami luka lebam pada bagian punggung.

"Saya dipukul keluarga kepala sekolah saat membantu teman yang kesurupan kemarin. Jadi mogok belajar ini spontanitas teman-teman terhadap saya," kata Rudi.

Aksi mogok belajar ini langsung ditanggapi pihak Disdik Batam dengan menerjunkan perwakilan ke SMAN 14 Batam untuk melakukan mediasi permasalahan tersebut. Selain itu, aparat kepolisian dari Polsek Batuampar dan Satpol PP juga turut diturunkan.

Hasil pertemuan perwakilan Disdik Batam, kepala sekolah dan guru yang menolak dimutasi dan diduga pemicu pelajar menggelar mogok belajar itu kemudian dipanggil ke kantor Wali Kota Batam karena sudah ditunggu Kadisdik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sempat terjadi ketegangan di sekolah saat Suwarni menolak untuk dipanggil ke kantor wali kota. Dia mengaku tak ada surat tugas yang menunjuk dirinya untuk datang ke kantor wali kota untuk menemui Kadisdik Batam, Muslim Bidin.

"Mengapa karena saya vokal selama ini sehingga dimutasi Disdik," kata Suwarni.

Menurutnya, semua apa yang disampaikan dia bersama para siswa benar adanya bahwa ada dugaan korupsi di sekolah dan intimidasi terhadap guru dan pelajar yang vokal menyuarakan permasalahan yang ada di SMAN 14 Batam.

"Janji Wawako kemarin di saat perundingan masalah dugaan korupsi di sekolah menyatakan tak ada pemberhentian, mutasi dan intimidasi. Tapi kenyataannya Pak Rudi (Wawako) bohong dan saya dimutasi karena vokal dalam kasus ini," tegasnya.

Dugaan korupsi yang selama ini disuarakan Suwarni dan para pelajar adalah rencana anggaran belanja  pembangunan sekolah (RAPS) dan uang OSIS.

Sementara itu, Kepala SMAN 14 Batam, Bungasia, membantah tudingan adanya dugaan penyalahgunaan anggaran sejak dirinya menjabat sebagai kepala sekolah di situ. Berdasarkan audit inspektorat dan BPK menyatakan tudingan itu tidak benar.

"Sudah diaudit inspektorat dan BPK. Apa yang ditudingkan kepada saya itu bohong belaka. Bahkan RKB yang saya perjuangkan bersama para guru bahkan sudah sampai ke Jakarta," tegasnya.

Masih kata Bungasia, dia akan menuntut pihak-pihak yang selama ini sudah mencemarkan nama baiknya dengan tudingan telah melakukan penyelewengan anggaran sekolah dan melakukan intimidasi guru dan pelajar.

Disinggung tentang mogok belajar yang dipicu karena ada pelajar yang dianiaya oleh pihak keluarga kepala sekolah, Bungasia tak mengetahui peristiwa itu karena belum bertemu dengan siswa bersangkutan. Bungasia juga menaytakan telah melimpahkannya Komite Sekolah SMAN 14 Batam.

Hingga berita diunggah sedang diadakan pertemuan di kantor Wali Kota Batam antara Kadisdik, Kepala SMAN 14 Batam, komite sekolah dan Suwarni untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. (*)

Editor: Dodo