Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orang Kaya Asia Tenggara Semakin Kaya

Jumlah Miliarder Indonesia Naik 10,2 Persen
Oleh : Redaksi
Rabu | 11-09-2013 | 19:07 WIB

BATAMTODAY.COM, Singapura - Saat populasi orang kaya di negara berkembang utama seperti Cina dan Brasil menyusut, jumlah miliarder di negara-negara Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, justru terus bertambah. Demikian menurut laporan firma konsultan kekayaan pribadi Wealth-X dan UBS, bank asal Swiss.

Jumlah individu dengan kekayaan pribadi ultratinggi atau UHNW (ultra-high net worth) di negara-negara Asia Tenggara dalam laporan tersebut, tumbuh dalam satu tahun terakhir. UHNW didefinisikan sebagai individu yang memiliki aset $30 juta (sekitar Rp330 miliar) atau lebih. 

Negara-negara yang tercakup dalam laporan ini adalah Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Thailand menjadi negara dengan pertumbuhan UHNW tertinggi, yakni 15,2 persen atau naik menjadi 720 individu tahun ini dari 625 orang pada 2012. Jumlah total kekayaan miliarder Thailand ini juga meroket menjadi $110 miliar, naik dari $95 miliar setahun lalu.

Jumlah miliarder Vietnam dan Indonesia juga meningkat, masing-masing naik 14,7 persen dan 10,2 persen jika dibandingkan setahun lalu. Indonesia kini memiliki 865 UHNW dengan total aset $130 miliar, naik dari 785 individu dengan total kekayaan $120 miliar setahun sebelumnya. 

Padahal Cina tengah dihadapkan pada kelesuan ekonomi sehingga permintaan terhadap komoditas Indonesia berkurang. Hal ini memperlamban pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia pada 2012 iika dibandingkan dengan 2011.

Menurut Wealth-X dan UBS, konsumsi domestik yang kuat dan tumbuhnya kelas menengah turut berpengaruh dalam bertambahnya orang kaya di Asia Tenggara. Kedua faktor tersebut memperkaya miliarder di negara seperti Indonesia dan Filipina meski pasar keuangannya tengah melemah.

Negara berkembang yang baru menggeliat seperti Vietnam dan Myanmar, dengan populasi kelas menengah dan kaum kaya yang terus bertambah, merupakan pasar menjanjikan bagi penyedia layanan perbankan pribadi. Meski UBS kini belum membuka cabang di kedua negara itu, bank tersebut kini "mengawasi dengan seksama", demikian menurut Joseph Poon, kepala Ultra High Net Worth untuk UBS Wealth Management di Asia Tenggara. 

UBS juga "siap melayani klien" begitu hukum dan aturan industri keuangan di kedua negara itu lebih transparan.

Jumlah UHNW di Singapura naik 3,8 persen. Angka ini hanya mencakup individu yang bisnis utama dan kekayaannya disimpan di Singapura, bukan mereka yang tinggal di negara-kota tersebut.

Meski demikian, pertumbuhan kekayaan di Asia secara keseluruhan terhambat oleh kelesuan ekonomi di Cina. Di negara Tirai Bambu itu, jumlah UHNW menukik 5,1 persen ketimbang setahun sebelumnya. Orang kaya Eropa dan Amerika Utara justru bertambah, dan pertumbuhan UHNW di kedua benua itu lebih cepat dibanding Asia dalam satu tahun terakhir. (*)

Sumber: The Wall Street Journal