Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dubes Serbia Kunjungi Rumah Budaya Fadli Zon
Oleh : Surya Irawan
Senin | 09-09-2013 | 13:24 WIB
dubes-serbia-di-rumah-budaya-fadli-zon1.jpg Honda-Batam
LAWATAN BUDAYA: Dubes Serbia bersama istri Sanja Jovanovic dan Direktur Rumah Budaya Hj. Elvia Desita foto bersama di Rumah Budaya Fadli Zon, Minggu (8/9). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Padang Panjang - Duta Besar Negara Serbia Jovan Jovanovic melakukan lawatan ke Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek Sumatera Barat, membawa misi kebudayaan dan mengagumi keelokan Ranah Minang. Dubes bersama istri Sanja Jovanovic berada di Rumah Budaya sejak Sabtu (7/9/2013) hingga Minggu (8/9/2013).

Direktur Rumah Budaya Elvia Desita menyebutkan, kedatangan Dubes Serbia untuk Indonesia bersama istri itu dalam rangka kunjungan balasan Pemerintah Serbia ke Indonesia. Tahun lalu, sebut Elvia, Budayawan Fadli Zon bersama Sastrawan Taufiq Ismail dan rombongan mengunjungi Serbia yang juga membawa misi seni-budaya Indonesia ke negara itu.

"Ini kunjungan pertama Dubes Serbia sebagai balasan kunjungan Budayawan Fadli Zon dan Sastrawan Taufiq Ismail yang datang ke Serbia tahun lalu. Sebelumnya juga pernah berkunjung Dubes Kroasia," kata Elvia.

Dubes Serbia Jovan Jovanovic pada kesempatan itu menyampaikan kekagumannya terhadap keindahan alam Ranah Minang yang baru pertama kali ia kunjungi. "Saya sudah lama terkesan dengan Sumatera Barat, dan saya merasa sangat dekat dengan melihat kesenian-kesenian dari daerah ini di berbagai pertunjukan yang telah mendunia," ujarnya didampingi istri, Sanja Jovanovic.
 
Satu fakta yang dilihatnya ada kesamaan alat musik tradisional Minang dengan alat musik tradisional di Serbia. Jika di Minang ada alat musik semisal saluang, bansi dan rabab, di Serbia juga memiliki alat musik yang sama walau nama berbeda. "Alat musik ini mirip sekali, dan banyak persamaannya," ungkap Jovan Jovanovic yang baru 1,5 tahun menjabat sebagai Dubes Serbia untuk Indonesia.
 
Terkait perhatian pemerintah Serbia terhadap perkembangan kesenian tradisional, dikatakan Jovan Jovanovic, negaranya memiliki perhatian tersendiri untuk mempertahankan dan membesarkan seni tradisi. Di Serbia, ada 10 etnis yang masing-masingnya mempunyai aset seni tradisi yang berbeda-beda.

"Masing-masing etnis ini juga mempunyai Dewan Etnis yang tugasnya membangun komunikasi antara kelompok etnis dengan pemerintah," jelasnya.
 
Hubungan Indonesia-Serbia, menurut Jovan Jovanovic, selama ini cukup baik. Indonesia adalah salah satu negara anggota Gerakan Non Blok (GNB). Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd ibu kota Serbia pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme. Tahun 2014, Serbia-Indonesia akan melakukan kegiatan seni-budaya dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Beograd-Jakarta.
 
Di bidang olahraga, Serbia saat ini memiliki Novak Djokovic, pemain tenis terbaik dunia. Selain itu, tim sepak bola junior Serbia juga berhasil menjadi Juara Piala Eropa tahun ini.
 
Sebagai negara maju, pertumbuhan penduduk di Serbia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Walau tidak terlalu besar, populasi penduduk Serbia mencapai 7,5 juta, sementara di ibu kota Beograd yang merupakan kota terbesar di negara itu, populasi penduduknya sebanyak 2 juta.
 
Jovanovic juga menyampaikan terima kasih kepada Rumah Budaya Fadli Zon yang telah mengundangnya secara pribadi bersama istri. Dia mengagumi Rumah Budaya yang berada di antara kaki dua gunung berpanorama indah, yaitu Singgalang dan Merapi. Dia juga berjanji akan datang kembali dengan membawa grup kesenian dari Serbia untuk melakukan pertunjukan di Rumah Budaya.

Editor: Dodo