Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MNLF Minta Intervensi Indonesia di Konflik Mindanao
Oleh : Redaksi
Senin | 09-09-2013 | 12:41 WIB
gerilyawan moro.jpg Honda-Batam
Ferilyawan MNLF. (Foto: Republika)

BATAMTODAY.COM, Filipina - Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) meminta Indonesia turut berperan serta dalam pertemuan yang sedang berlangsung di kota Zamboanga, Mindanao, Filipina, dalam kapasitasnya sebagai fasilitator sebagai review atas perjanjian perdamaian 1996.


"Tak seorang pun di Mindanao yang bermasalah. Tolong jangan menambah masalah. Semuanya  acara memakai proses hukum. Dan kami berharap bahwa Kedutaan Indonesia bisa bertindak mengenai hal ini," kata juru bicara MNLF, Emmanuel Fontanilla, dalam sebuah wawancara dengan Radio DZIQ, Senin.

Dalam wawancara terpisah, Fontanilla mengatakan, pasukan MNLF hanya bertindak untuk membela diri setelah polisi setempat diduga melakukan operasi penegakan hukum yang tak terkoordinir.  Dia mengatakan, MNLF seharusnya mengadakan aksi damai di Zamboanga City, dan ini alasan anggotanya berkumpul.

Dia juga membantah MNLF telah melakukan penyanderaan dan menyerukan kepada masyarakat untuk tidak membuat justifikasi yang tergesa-gesa.

MNLF yang juga menyerukan Indonesia untuk mengaktifkan Komisi Perdamaian Organisasi Konferensi Islam (OKI), memperingatkan bahwa konflik bisa mencapai Sabah jika tidak ditangani segera.

Indonesia merupakan Ketua Komisi Perdamaian OKI untuk Filipina Selatan. MNLF sendiri merupakan anggota OKI, yang ditengahi dalam pembicaraan antara pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak yang berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Tripoli pada 1976 dan Pakta Perdamaian 1996. (*)

Editor: Dodo