BATAMTODAY.COM, Manchester - Tim peneliti dari Centre for Aviation, Transport and the Environment (CATE) di Manchester Metropolitan University menyimpulkan, cara tercepat memangkas emisi CO2 di industri penerbangan adalah dengan memaksa perusahaan membayar emisi yang mereka hasilkan. Hal ini terungkap dalam laporan berjudul "Mitigating Future Aviation CO2 Emissions - Timing is Everything" yang dirilis baru-baru ini.

Menurut tim peneliti, pemangkasan emisi melalui program perdagangan karbon (emissions trading programmes) ini jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan upaya beralih ke bahan bakar nabati dan pengembangan teknologi baru yang memerlukan waktu panjang.

Program perdagangan karbon bagi industri penerbangan ini telah dilaksanakan di Uni Eropa dengan nama Emissions Trading Scheme. Skema ini sebelumnya banyak mendapatkan kritikan sehingga dihentikan sejak bulan November tahun lalu. Laporan baru ini bisa mengangkat kembali diskusi mengenai skema ini di konferensi penerbangan internasional yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut tim peneliti yang terdiri dari Dr Ling Lim, Dr Bethan Owen dan Professor David Lee, cara ini bisa membatasi jumlah emisi CO2 dari industri penerbangan yang berperan penting mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

Kuncinya adalah waktu. "Kesuksesan upaya mengatasi perubahan iklim terbatas oleh waktu. Dunia harus memangkas emisi saat ini guna menghindari kenaikan suhu bumi sebesar 2 derajat celcius pada 2100 dari level suhu pra-industri. Cara tercepat yang bisa dilakukan adalah dengan program perdagangan karbon," ujar Lee.

Sumber: hijauku.com